Terindikasi Prostitusi Liar, Puluhan Waruh Remang-remang Batang Dibongkar Aparat

Teras Pantura – Puluhan warung remang-remang di sepanjang jalur Pantura Kandeman Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang selama ini terindikasi dijadikan tempat prostitusi liar dibongkar oleh aparat gabungan Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Pembongkaran dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polres Batang, Kodim 0736/Batang, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Kecamatan Kandeman.

Asisten Barang Milik Negara dan Lahan Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah 1 Jateng/DIY, Anggo Puguh Nugroho menyampaikan, setelah mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada 60 bangunan liar yang terindikasi digunakan untuk kegiatan negatif, pihaknya segera melakukan pembongkaran.

“Kami melakukan penertiban bangunan-bangunan liar yang menempati lahan milik Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah 1 Jateng/DIY,” jelasnya ketika memantau proses pembongkaran warung remang-remang, di sepanjang jalan Pantura Kandeman, Kabupaten Batang, Rabu (13/9/2023).

Ia juga memastikan bahwa tidak ada ganti rugi bagi pemilik warung karena bangunannya tidak berizin.

“Sejauh ini tidak ada perlawanan dari pemilik warung, semuanya berjalan dengan aman dan lancar,” paparnya.

Mayoritas bangunan yang dibongkar itu telah berdiri selama bertahun-tahun. Pihak terkait juga telah memberikan peringatan, namun tidak diindahkan, sehingga secara serentak dilakukan penertiban.

“Tidak ada oknum yang mengizinkan didirikannya bangunan liar di sini. Mereka sendiri yang berinisiatif mendirikan bangunan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP Batang, Muhammad Masqon menegaskan, sosialisasi sebelumnya telah dilakukan, namun pemilik warung tidak mempedulikannya.

“Tidak hanya warung remang-remang yang dijadikan praktik prostitusi liar. Tetapi juga ditemukan minuman keras yang dijualbelikan,” terangnya.

Salah satu pemilik warung, Nisa yang merupakan warga Pekalongan, mengaku pasrah warung yang manjadi tempat mengais rezeki dibongkar.

“Saya sudah empat tahun jualan kopi di sini. Ya menerima saja kalau dibongkar, karena warungnya ilegal dan dibangun di atas tanah negara,” ucapnya.