Teras Merdeka — Generasi muda Jawa Tengah dinilai memiliki potensi besar sebagai motor penggerak pembangunan daerah. Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko, mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat pemberdayaan kepemudaan melalui olahraga dan kreativitas digital sebagai strategi jangka panjang peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Heri menilai, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) sebagai OPD pelaksana urusan kepemudaan dan olahraga perlu lebih adaptif dengan perkembangan era digital.
“Olahraga bukan hanya soal prestasi fisik, tapi juga membangun karakter, disiplin, dan kesehatan mental pemuda. Sementara kreativitas digital membuka peluang ekonomi baru, seperti content creator, e-sports, dan startup berbasis teknologi,” katanya.
Menurut Heri, pemberdayaan kepemudaan melalui olahraga dapat dimulai dari pembinaan berjenjang di tingkat desa hingga provinsi, yang didukung ketersediaan sarana dan prasarana secara merata. Ia menilai, banyak talenta olahraga di Jateng yang mampu bersaing di tingkat nasional, namun masih menghadapi keterbatasan fasilitas di daerah asal.
Di sisi lain, Heri mendorong penguatan kreativitas digital melalui pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman, seperti desain grafis, videografi, hingga pengembangan aplikasi. Program ini, menurutnya, harus menjangkau pemuda hingga wilayah pelosok.
“Internet sudah semakin merata, ini saatnya pemuda Jateng memanfaatkannya untuk berkarya dan berwirausaha,” tambahnya.

Heri mengaitkan pemberdayaan kepemudaan ini dengan isu strategis daerah, khususnya peningkatan kualitas SDM dan penurunan angka pengangguran usia muda. Ia menilai, pemuda yang diberi ruang dan dukungan akan tumbuh menjadi agen perubahan yang produktif dan inovatif.
Untuk itu, Heri Pudyatmoko mengusulkan kolaborasi lintas OPD, seperti dengan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk mengatasi blankspot internet, serta Dinas Pendidikan dalam integrasi kurikulum berbasis kreativitas digital di sekolah.
Lebih lanjut, ia mengajak organisasi kepemudaan dan komunitas kreatif untuk aktif mengusulkan program-program inovatif berbasis olahraga dan digital kepada pemerintah daerah.
“DPRD siap mengawal anggaran dan kebijakan agar pemberdayaan ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar berdampak nyata bagi pemuda Jateng,” pungkasnya. [Adv]















