Teras Merdeka – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara turun ke Desa Kalipucang, Kecamatan Welahan untuk memberi edukasi dan mitigasi kebencanaan kepada masyarakat di wilayah tersebut. Hal itu sebagai langkah dalam minimalisir dampak bencana.
Usut punya usut, tragedi banjir 2014 di Kecamatan Welahan jadi salah satu alasan BPBD Jepara terjun ke Desa Kalipucang Wetan. Pasalnya, desa yang berdekatan dengan Sungai Bakalan tersebut turut menjadi korban atas luapan air sungai.
Hal tersebut, disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto melalui Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Nugroho Isman di Balai Desa Kalipucang Wetan, Selasa (20/8/24).
“10 tahun silam, Kalipucang Wetan turut menjadi korban atas jebolnya tanggul Sungai Bakalan. Karena itu, hampir se Kecamatan Welahan lumpuh, mobilitas warga macet imbas tergenang banjir,” papar Nugroho Isman, siang tadi.
Berangkat dari hal tersebut, BPBD terjun memberi edukasi dan mitigasi kebencanaan kepada sejumlah masyarakat Desa Kalipucang Wetan. Tujuannya untuk meminimalisir dampak bencana yang sewaktu-waktu terjadi di sekitar Desa.
BPBD Jepara memberi sejumlah materi seperti Desa Tangguh Bencana (Destana), Penggunaan Dana Desa (DD), Pembangunan Desa berbasis Mitigasi Benvana, Penyusunan Rencana Evakuasi dan Pembentukan Tim Siaga Bencana.
Selain itu, juga praktik evakuasi, bantuan hidup dasar, hingga memadamkan api. Terlihat, ada ibu-ibu yang membawa kain basah di depan kobaran api. Ia dengan percaya diri mencoba memadamkan si jago merah.
“Dibuktikan dengan animo masyarakat yang begitu tinggi, mereka sudah bisa tinggal penguatan saja,” ujarnya.
“Lalu untuk penggunaan DD, Desa melalui Musrenbang telah mengajukan pembenahan beberapa tanggul yang kritis kepada BBWS. Kami beri wawasan berupa penggunaan DD sebagaimana UU Tentang Desa,” lanjut dia.