Teras Merdeka – Jika dahulu gangguan penglihatan seperti rabun mata banyak ditemui kasusnya pada orang-orang yang sudah tua, penelitian terbaru justru mengungkap potensi besar anak muda mengalami gangguan tersebut. Peneliti mengungkap, kemungkinannya mencapai lebih dari 740 juta anak muda di tahun 2050.
Penelitian tersebut diungkap dalam hasil studi yang diterbitkan British Journal of Ophthalmology. Di mana jumlah anak-anak dan remaja yang mengalami miopia atau rabun jauh di seluruh dunia akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
Sebagai informasi, Miopia merupakan kondisi ketika orang mengalami kesulitan melihat objek dari jarak jauh. Fenomena ini telah meningkat secara bertahap sejak tahun 1990 dari sekitar 25% anak-anak dan remaja menjadi 33%.
Mengutip dari Euro News (3/10/2024) yang menerbitkan jurnal tersebut, penelitian ini memberikan analisis terhadap 311 studi yang melibatkan lebih dari 5,4 juta partisipan dari 50 negara.
Meskipun sebelumnya diketahui bahwa kasus miopia telah meningkat, studi baru yang dipimpin oleh para peneliti di Universitas Sun Yat-Sen di Guangzhou, China, menyertakan proyeksi terbaru di enam benua untuk lebih memahami sejauh mana masalah tersebut.
Secara keseluruhan, penelitian ini memperkirakan akan ada peningkatan 9 persen dalam prevalensi miopia global antara tahun 2023 dan 2050.
Prevalensi tersebut diperkirakan akan lebih tinggi di kalangan remaja berusia 13 hingga 19 tahun dibandingkan dengan anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun.
Baca Juga: Tips Turunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat-obatan
Para peneliti juga memperkirakan bahwa pada tahun 2050, lebih dari separuh remaja dan lebih dari seperempat anak-anak dalam kelompok usia ini akan mengalami miopia.
Kemungkinan tersebut juga diperkuat dengan pernyataan salah seorang ahli yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut. Ia adalah konsultan dokter mata anak di Rumah Sakit Mata Moorfields Dubai bernama Imran Jawaid.
“Ini adalah prediksi yang sangat mengkhawatirkan, dan sejalan dengan data sebelumnya, tetapi memberi kita perkiraan yang lebih tepat dan terkini,” kata Imran Jawaid, dikutip dari CNBC Indonesia (3/10/2024).
Pencegahan Miopia
Jawaid mengatakan bahwa ada beberapa cara sederhana untuk membantu mencegah miopia, seperti bekerja pada jarak 30 cm dari buku atau layar. Selain itu, anak-anak dan remaja juga dianjurkan menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan.
“Kami selalu menganjurkan anak-anak untuk menghabiskan waktu di luar ruangan setidaknya satu jam, mungkin dua jam sehari di usia prasekolah, karena kami tahu hal itu terkait dengan penurunan tingkat atau insiden miopia,” terangnya.
Baca Juga: Jenis-jenis Gangguan Kecemasan Mental, Bisa Terjadi Tanpa Disadari
Selain itu, penulis studi juga mengatakan bahwa remaja harus melakukan tindakan perlindungan mata.
Mereka merekomendasikan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi waktu menonton TV, bermain gim komputer, dan mengakses internet.
Mereka juga menyarankan pihak pendidik untuk mengurangi beban pekerjaan rumah yang terlalu banyak.