TERAS MERDEKA – Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 di Kabupaten Jepara diwarnai dengan aksi nyata di Pantai Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kamis (5/06/2025). Sebanyak 300 peserta dari berbagai elemen mengikuti kegiatan bersih-bersih sampah plastik dan menanam 3.000 bibit mangrove jenis Rhizophora di pesisir.
Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan pemulihan ekosistem sekaligus perlawanan terhadap polusi plastik yang semakin mengancam wilayah pesisir.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia secara bermakna dan aplikatif,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara, Aris Setiawan.
Ia menjelaskan, mangrove memiliki peran penting sebagai pelindung alami pesisir dari abrasi, sekaligus sebagai bagian dari pendidikan lingkungan bagi masyarakat.
Berdasarkan data rencana induk persampahan Jepara, 72,93 persen sampah merupakan jenis anorganik dan 33,2 persen di antaranya adalah sampah plastik.
“Garis pantai Jepara yang mencapai 80 kilometer telah ditanami mangrove seluas 747,13 hektare. Tapi itu belum cukup menghadapi abrasi dan pencemaran laut,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pelaksanaan program Mageri Segoro sesuai Surat Edaran Menteri LHK dan Gubernur Jawa Tengah.
“Mari kita wujudkan semangat Mageri Segoro. Menjaga laut bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan langkah nyata,” tegas Aris.
Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar (Gus Hajar), yang hadir mewakili Bupati H. Witiarso Utomo (Mas Wiwit), menggarisbawahi pentingnya aksi nyata dalam menghadapi polusi plastik.
“Pada kegiatan bertema global Ending Plastic Pollution, yang di Indonesia kita respons dengan semangat nasional Hentikan Polusi Plastik, kita diingatkan pada tantangan besar lingkungan akibat sampah plastik yang makin mengkhawatirkan,” ujarnya.
Pemerintah daerah, lanjut Gus Hajar, mendorong masyarakat untuk mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah, dan mendukung program daur ulang.
“Saya mengajak kita semua untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendukung program daur ulang, dan mengedukasi lingkungan sekitar agar bersama-sama menjaga bumi dari polusi plastik,” tuturnya.
Kegiatan ini diikuti berbagai unsur, mulai dari Forkopimda, TNI/Polri, perangkat daerah, komunitas lingkungan, pelajar, hingga warga pesisir. Selain aksi lapangan, kegiatan juga terhubung melalui telekonferensi dengan Gubernur Jawa Tengah sebagai bagian dari kampanye serentak se-Jateng.