Teras Merdeka – Penipuan yang menguras rekening milik pengguna Whtasapp marak terjadi belakangan ini. Oleh sebab itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akhirnya mengungkap modus yang digunakan para pelaku.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, modus awal penipuan model itu dilakukan dengan cara pelaku memesan rekening bank khusus dari pihak ke tiga.
Kemudian pihak tersebut akan dibayar oleh pelaku untuk menyerahkan rekeningnya.
“Ditemui di lapangan, mereka menggunakan orang lain untuk mendaftar, habis itu kasih upah, habis itu akun bank mereka ambil,” ungkap Semuel sebagaimana dikutip Sabtu (9/9/2023).
Setelah itu, para penipu juga melakukan berbagai cara untuk menarik korbannya. Berikut deretan cara yang igunakan pelaku, seperti yang diungkap Samuel:
Tawaran Menggiurkan
Samuel mengatakan salah satu modus penipuan lain terkait itu adalah tawaran yang tidak masuk akal atau bombastis. Misalnya menawarkan harga ponsel yang jauh lebih murah dari harga pasar.
“Jangan terkecoh tawaran-tawaran tidak masuk akal, harga HP tadinya Rp 10 juta bisa dengan saya Rp 2 juta. Sudah pasti scam,” kata Semuel.
Telepon, Chat, atau SMS Tidak Jelas
Ciri kedua yang dijelaskan Semuel ialah adanya pesan tidak jelas dari orang yang tidak dikenal. Hal ini bisa berupa telepon, WhatsApp maupun SMS.
“Contoh kan undangan, yang kirim undangan enggak dikenal, yang nikah enggak kenal. Kekepoan masyarakat main klik aja,” ucapnya.
Penipuan Social Engineering
Terakhir ialag dengan cara social engineering. Para penipu akan menggunakan kelemahan korbannya untuk bisa melakukan kejahatannya.
“Menggunakan social engineering, kelemahan-kelemahan kita,” jelas Samuel.