Teras Jateng – Perkembangan pembangunan jalan tol Semarang-Demak kembali menemui arah yang positif. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, Peraturan Presiden (Perpres) untuk pengadaan proyek tol yang juga disebut sebagai “Tol Atlantis” Ini sudah terbit.
“Untuk Semarang-Demak ini untuk pembebasan lahan yang tadinya dianggap tanah musnah itu sudah ada Perpres. Sudah terbit dua minggu lalu,” ungkapnya, dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (8/6/2023).
“Sekarang, sedang diinventarisir diapparaisal, berapa ganti untungnya. Jadi tidak lagi dianggap sebagai tanah musnah,” lanjut Basuki.
Mengutip situs resmi Sekretariat Kabinet, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui telah menerbitkan Peraturan Presiden (Pepres) No 27/2023 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No 5/2022 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan atas Tanah yang Diidentifikasi sebagai Tanah Musnah dalam Rangka Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Pertimbangan Perpres yang diundangkan dan berlaku mulai 30 Mei 2023 itu ialah guna percepatan pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum. Sehingga perlu penyempurnaan ketentuan dalam penanganan dampak atas tanah yang diidentifikasi sebagai tanah yang terkait dengan penghitungan bantuan dana kerohiman.
Melalui diterbitkannya Perpres ini, Basuki Hadimuljono mengharapkan pembangunan jalan tol Semarang-Demak bisa segera dimulai.
Terlebih, proyek jalan tol ini masuk dalam target prioritas Kementerian PUPR pada tahun 2024.
“Dengan demikian paket yang bagian lautnya ini bisa langsung dimulai. Mudah-mudahan selesai, anggaran tahun ini ada Rp 1,1 triliun. Diambil dari automatic adjustment, yang kemarin dibintang sudah dibuka untuk pembayaran tanah tol Semarang-Demak ini,” jelas Basuki.
Diketahui, Jalan Tol dengan panjang 27 Km ini memiliki dua seksi, yakni Seksi 1 (Semarang/Kaligawe-Sayung) sepanjang 10,69 km porsi pemerintah. Di mana ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2024 mendatang.
Sementara untuk Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 KM merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Untuk jalan tol Semarang-Demak Seksi 2, Kementerian PUPR telah mengumumkan ruas ini siap dioperasikan.
Jalan tol sepanjang 16,01 km ini telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi ruas Sayung-Demak dengan nomor BM.0702-Db/1696 yang terbit pada 22 Desember 2022.
Pada 25 Februari 2023 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Sayung-Demak di Gerbang Tol Sayung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
“Saya juga sangat menghargai Jalan Tol Sayung-Demak yang telah dibangun ini. Karena yang kedua, ini juga sebagai tanggul laut, sehingga rob yang ke depan menurut saya akan makin jauh dan levelnya akan makin tinggi masuk ke daratan karena perubahan iklim itu, sedikit bisa kita cegah dengan fungsi jalan tol sekaligus tanggul laut dari jalan yang telah dibangun ini,” ungkap Jokowi, dikutip dari situs resmi Sekretariat Negara, Kamis (8/6/2023).
Pembangunan yang Terhambat
Sebelumnya, pembangunan proyek jalan tol Semarang-Demak ini sebelumnya sempat terhambat.
Proyek tol ini dikenal sebagai “Tol Atlantis” lantaran dibangun di atas wilayah yang mengalami fenomena tanah yang tenggelam atau musnah akibat abrasi laut.
Fenomena tanah yang ‘menghilang’ itu bak Atlantis karena kini sudah menjadi lautan. Hal ini kemudian menjadi kendala dalam pengadaan lahan untuk jalan tol.
Akibatnya, jadwal pengerjaan sebagian proyek ini diprediksi bakal mundur.
Sementara itu, secara aturan pembebasan lahan, warga tidak bisa menerima ganti rugi sebesar 100 persen Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Akan tetapi, ada penolakan dari warga yang membuat proyek ini sedikit terhambat. Meski demikian, progresnya terus berjalan.
“Masalah tanah yang sedikit rumit disana karena ada masalah Tanah musnah, kita rencanakan awalnya 2024, mungkin Semarang-Sayungan baru bisa kita selesaikan di 2025,” terang Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (12/4/23) dikutip Kamis, (8/6/2023).