Teras Jateng – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sumarno mengatakan, pemerintah provinsi memberikan dukungan penuh pada pengembangan infrastruktur dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Dengan infrastruktur yang ramah lingkungan (go green) dan hemat energi, maka berbagai persoalan pembangunan infrastruktur di Jateng bisa teratasi,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, hingga saat ini, Pemprov Jateng masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah terkait pembangunan infrastruktur. Di antaranya yaitu, permasalahan terkait penurunan tanah di pesisir pantai utara Jateng serta pengentasan kemiskinan melalui program perbaikan rumah tidak layak huni.
“Di Jateng punya problem besar menghadapi penurunan tanah di Pantura Jawa. Seperti di Pekalongan, Kota Semarang, dan Demak. Untuk Demak, kami sedang menyelesaikan problem pembangunan Tol Semarang-Demak. Ini menjadi PR kami juga terkait tanah musnah,” ungkapnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kat Sumarno, tidak bisa jika hanya membenahi kerusakan lingkungan yang terjadi di hulu. Akan tetapi juga perlu perbaikan di bagian hilir.
Misalnya, pembangunan bendungan serta daerah aliran sungai sebagai tangkapan air yang juga perlu dijaga.
Adapun terkait teknologi konstruksi, Sekda berharap adanya pengembangan teknologi konstruksi rumah tahan gempa dan angin puting beliung di Jateng.
Apalagi sebagaimana yang diketahui, lanjutnya, Jawa Tengah merupakan daerah rawan berbagai bencana alam sehingga butuh keterlibatan berbagai pihak. Termasuk kalangan akademisi.
“Secara teknologi juga berbicara rumah tahan gempa. Dengan teknologi konstruksi yang murah tapi tahan angin, gempa, dan sebagainya. Kami mohon bantuan dan hasilnya menjadi bagian kami untuk mengakselerasi pembangunan di Jateng,” pungkasnya.