Survei SMRC Pilgub Jateng: Elektabilitas Andika-Hendi Naik Signifikan 3 Bulan Terakhir

Teras Merdeka – Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat elektabilitas pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) terus mengalami kenaikan signifikan. Khususnya dalam periode September hingga November 2024.

Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, dalam siaran pers di Semarang pada Sabtu (16/11/2024) mengatakan, elektabilitas pasangan nomor urut 1 tersebut mengalami kenaikan sekitar 14 persen dalam survei yang dilalukan selama tiga bulan terakhir.

Pada survei yang dilakukan SMRC pada September 2024, elektabilitas Andika-Hendi tercatat sebesar 36,6 persen.

Angka tersebut naik menjadi 48,1 persen pada survei Oktober 2024 dan menjadi 50,4 persen pada November 2024.

“Terjadi tren peningkatan yang signifikan sejak September 2024,” katanya.

Kondisi sebaliknya terjadi pada pasangan calon Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang justru mengalami penurunan tren elektabilitas sejak September hingga November 2024.

Pada survei Oktober 2024, elektabilitas pasangan Luthfi-Yasin mencapai 57,9 persen.

Angka tersebut turun menjadi 47,5 persen pada survei Oktober 2024 dan menjadi 47 persen di November 2024.

Pada survei terakhir yang dilakukan pada periode 7 hingga 12 November 2024, SMRC mengambil sampel sebanyak 1.210 responden dengan toleransi kesalahan sebesar 29 persen.

Deni Irvani memberi catatan terhadap capaian elektabilitas kedua pasangan calon pada survei terakhir tersebut.

Baca Juga: Elektabilitas Unggul Tipis dari Lutfi-Yasin, Hendi Tekankan Netralitas Aparat di Pilgub Jateng

Ia menyebutkan, untuk memastikan keunggulan pasangan calon dalam Pilkada 2024 nanti, maka selisih tingkat elektabilitas keduanya harus mencapai lebih dari dua kali angka toleransi kesalahan dalam survei yang dilakukan itu.

Selisih perolehan elektabilitas kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut masih lebih kecil dari dua kali angka toleransi kesalahan dalam metode survei yang dilakukan.

Sehingga dengan capaian angka tersebut, katanya, belum bisa dipastikan siapa yang akan unggul dalam pilkada nanti.