Teras Merdeka – Gelombang panas yang mulai menyerang wilayah Asia, termasuk Indonesia. Tak hanya membuat gerah, tapi dapat membuat kulit terbakar.
Oleh sebab itu, kesehatan kulit tidak bisa disepelekan. Kulit harus diberikan perlindungan dari paparan sinar matahari yang menyengat.
Melansir CNN Indonesia, dokter spesialis kulit I Gusti Nyoman Darmaputra mengatakan, masyarakat sebaiknya menggunakan tabir surya ketika beraktivitas.
“Gunakan pelindung kimiawi yaitu tabir surya (sunscreen) dengan perlindungan luas broad spectrum yang dapat melindungi dari UVA dan UVB,” ungkapnya, Selasa (25/4/2023).
“Gunakan tabir surya SPF minimal SPF 30,” imbuhnya.
Menurutnya, semakin tinggi SPF, maka teksturnya akan semakin kental.
Apakah cukup hanya menggunakan SPF saja?
Ia menjelaskan, selain SPF, tentu saja ada hal lain yang harus diperhatikan saat memakai sunblock. Termasuk memperhatikan kandungan PA.
Diketahui, PA merupakan protection grade UVA yang berfungsi untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UVA secara spesifik. Ketika produk sudah dipastikan mengandung SPF dan PA, cek lagi jumlah kandungannya.
Sementara untuk PA, tingkatnya perlu ‘plus’ (+) tiga ke atas (biasanya ditulis PA+++).
Darma juga mengingatkan untuk selalu memakai tabir surya dan mengoleskan kembali atau re-apply setelah tiga hingga empat jam.
“Perlu diperhatikan bahwa penggunaannya adalah 30 menit sebelum aktivitas pada bagian tubuh yang terpapar cahaya matahari,” ucapnya.
“Jadi bukan setelah oles, langsung kena panas,” tegasnya.