Teras Merdeka – Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi agenda mendesak dalam pelayanan kesehatan dasar di Jawa Tengah. Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko, menegaskan pentingnya penguatan peran puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan untuk menekan angka tersebut.
Data tahun 2024 mencatat AKI di Jawa Tengah masih mencapai ratusan kasus. Meski pada awal 2025 sejumlah kabupaten menunjukkan tren penurunan, tantangan dinilai masih besar, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses layanan kesehatan.
“Penguatan puskesmas sangat diperlukan, karena rasio puskesmas per satuan penduduk menjadi indikator kunci akses layanan kesehatan primer,” kata Heri.
Ia menyoroti peran strategis Dinas Kesehatan sebagai organisasi perangkat daerah (OPD) pelaksana urusan kesehatan wajib. Saat ini, Jawa Tengah memiliki sekitar 888 puskesmas yang melayani jutaan penduduk.
Menurutnya, penguatan perlu diarahkan pada peningkatan fasilitas, ketersediaan tenaga medis, serta penguatan program deteksi dini risiko kehamilan.
Heri menilai, sebagian besar kasus kematian ibu dan bayi sebenarnya dapat dicegah melalui pemeriksaan rutin di puskesmas, termasuk penanganan dini terhadap hipertensi, pendarahan, dan infeksi.
“Penguatan ini akan berdampak langsung pada penurunan AKI dan AKB, sekaligus peningkatan jumlah pemanfaat jaminan kesehatan seperti Jamkesda,” ujarnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya akreditasi puskesmas dan rumah sakit binaan sebagai upaya peningkatan standar pelayanan kesehatan yang lebih merata dan berkualitas.
“Koordinasi dengan pusat untuk program Speling (dokter spesialis keliling) dan mentoring klinis perlu dipercepat agar puskesmas lebih siap menangani kasus risiko tinggi,” tambahnya.
Heri Londo juga mendorong alokasi anggaran yang lebih optimal, khususnya untuk rehabilitasi puskesmas di daerah tertinggal, guna mengurangi kesenjangan layanan kesehatan antarwilayah.
“Ini bagian dari komitmen kita untuk kesehatan ibu dan anak, selaras dengan target RPJMD Jateng,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif memanfaatkan puskesmas sebagai pusat promosi kesehatan keluarga.
“Dengan puskesmas yang kuat, kita bisa wujudkan generasi Jateng yang sehat sejak dini,” pungkasnya. [Adv]













