Teras Merdeka – Korps HMI-wati (Kohati) Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Tengah-DI Yogyakarta menjadikan peringatan Dies Natalis ke-59 sebagai momen refleksi atas perjalanan panjang organisasi tersebut dalam mengadvokasi isu-isu perempuan.
Mengangkat tema “Optimalisasi Peran Perempuan dalam Menghadapi Tantangan Menuju Masa Depan yang Cemerlang”, puncak peringatan Dies Natalis ke-59 ini digelar di Hotel Front One HK Resort Simpang Lima Semarang, Jumat (21/11/2025) malam.
Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan kader HMI dan Kohati se-Jateng dan DIY, perwakilan MD KAHMI dan Forhati, serta para pemerhati isu perempuan. Selain itu, hadir pula tamu undangan dari lembaga pemerintah, organisasi perempuan, dan tokoh masyarakat di lingkup Jateng dan DIY.
Ketua Umum Kohati Badko HMI Jateng-DIY, Indah Nur Fadillah mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk merefleksikan perjalanan panjang Kohati dalam mengadvokasi isu-isu perempuan sekaligus memperkuat komitmen kader dalam pemberdayaan perempuan.
“Ini menjadi momentum penting untuk mengkonsolidasikan semangat perjuangan, memperkuat nilai keperempuanan, dan menghadirkan gagasan-gagasan strategis untuk masa depan perempuan Indonesia,” kata dia.
Momen ini terasa spesial karena tidak hanya merayakan ulang tahun organisasi, tetapi juga menghadirkan ruang dialog kritis, refleksi, dan penguatan kapasitas kader. Ini relevan dengan beberapa agenda strategis yang dijalankan, seperti gerakan literasi perempuan desa serta penguatan kapasitas kader dalam advokasi dan kepemimpinan perempuan.
Menurut Indah, kader Kohati memiliki peran strategis di tengah masyarakat. Sebagai intelektual, kader Kohati dapat menjadi edukator perempuan muda, penggerak literasi, advokat isu-isu perempuan, calon pemimpin publik, dan penyambung suara marjinal.
“Kohati harus menjadi ruang penguatan karakter dan intelektual, agar kader mampu menanggapi persoalan perempuan secara ilmiah, sensitif, dan solutif,” tutur Magister Manajeman Universitas Diponegoro Semarang tersebut.
Memasuki usia ke-59, Indah berharap Kohati tetap konsisten untuk mengawal isu-isu perempuan serta semakin adaptif dan mampu hadir sebagai organisasi perempuan yang solutif dalam menghadapi tantangan zaman.
“Harapan kami kader Kohati mampu berdiri di garis depan dalam pendidikan perempuan, kesehatan perempuan, literasi digital, perlindungan hak-hak perempuan, dan kepemimpinan sosial. Kami ingin Kohati tidak hanya besar secara jumlah, tetapi besar dalam dampak,” harap dia.
Pada sesi dialog, pihaknya mengundang Kalis Mardiasih, aktivis dan penulis yang konsisten menyuarakan isu-isu keadilan gender, pendidikan, dan perlindungan perempuan. Dia berharap, hal tersebut dapat menginspirasi dan memotivasi para kader Kohati di Jateng-DIY.
“Pemikiran beliau sangat relevan dengan tantangan perempuan hari ini, khususnya di era digital dan dinamika sosial yang semakin kompleks. Gagasan yang beliau sampaikan sangat menguatkan perspektif kader Kohati dalam memahami tantangan perempuan Indonesia,” ungkap Indah.














