Teras Merdeka – Pendaftaran Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) pada tiga SMKN Jateng dan 15 SMKN Semi Boarding resmi dimulai, Selasa (18/2/2025). Pada tahun baru 2025/2026, sekolah gratis yang dikhususkan bagi siswa miskin ini, tersedia total kuota untuk 652 orang.
Ketua Panitia SPMB SMK Negeri Jawa Tengah dan SMK Semi Asrama, Hardo Sujatmiko memaparkan, pendaftaran dimulai pada 18 Februari 2025-26 Maret 2025. Ia menegaskan, seluruh tahapan tidak dipungut biaya.
Begitu pula selama proses pembelajaran, semua murid dan orang tua, tidak ditarik biaya apapun. Semuanya gratis, mulai dari makan, minum, sampai seragam.
Hardo mengatakan, selain istilah yang dulu PPDB kini SPMB, ada yang baru dalam seleksi siswa. Pada proses seleksi kali ini, menitikberatkan pada optimalisasi dan pemerataan serapan siswa.
Nantinya, calon siswa akan dinilai berkas administrasi terlebih dahulu. Mulai dari tingkat kemiskinan, nilai rapor saat di SMP dan prestasinya. Berbekal poin itu, calon murid bisa menyatukan perangkingan, kemudian bisa memilih jurusan dan sekolah yang akan dituju.
“Sehingga untuk calon murid, bisa memilih nilai saya sekian, bisa masuk SMK mana, jurusan mana, itu bisa dilihat secara real time. Baru kemudian proses pemilihan jurusan berhasil, kemudian tes akademik. Itu bedanya. Tahun kemarin, daftar langsung isi arah,” paparnya.
Ia menambahkan, seluruh tahapan dan informasi dapat dilihat pada laman ppdb.smknjateng.sch.id, atau pada spmb.smknjateng.sch.id.
Hardo menjelaskan, SMK Negeri Jawa Tengah berada di tiga lokasi, yakni Semarang, Pati, dan Purbalingga. Ketiganya menerapkan sistem full boarding atau asrama, yang berada pada lingkungan terpadu.
Sementara itu, 15 SMK Semi Asrama tersebar di 15 kabupaten, yaitu SMK Negeri 1 Demak (Kabupaten Demak), SMK Negeri 2 Rembang (Rembang), SMK Negeri 1 Wirosari (Grobogan), SMK Negeri 1 Jepon (Blora), SMK Negeri 1 Tulung (Klaten), SMK Negeri 1 Kedawung (Sragen), SMK Negeri 2 Wonogiri (Wonogiri), SMK Negeri 1 Purworejo (Purworejo), SMK Negeri 2 Wonosobo (Wonosobo), SMK Negeri 1 Punggelan (Banjarnegara), SMK Negeri 1 Alian (Kebumen), SMK Negeri 2 Cilacap (Cilacap), SMK Negeri 1 Kalibagor (Banyumas), SMK Negeri 1 Tonjong (Brebes) dan SMK Negeri 1 Randudongkal (Pemalang).
Kemudian, ia juha menjelaskan terkait perbedaan SMK Negeri Jawa Tengah Asrama dan SMK Semi Asrama 15.
“Cuma yang semi boarding, di asramakan, tapi ini ada di lingkungan sekolah negeri yang sudah ditunjuk. Namun selama pembelajaran, bersama dengan sekolah reguler,” imbuhnya.
Baca Juga: Terdampak Efisiensi Anggaran! 21 Proyek Infrastruktur Ini Jadi Korban, Ada Sektor Pendidikan
Kabid Pembinaan SMK Disdikbud Jateng Ainur Rojik mengatakan, pembukaan SPMB SMK gratis, merupakan upaya pemprov melayani siswa usia sekolah. Kemungkinannya, mereka dapat mengakses pendidikan di bangku sekolah, terutama dari keluarga miskin.
Ia menyebut, pelaksanaan SPMB lebih awal dibandingkan pendaftaran sekolah reguler. Hal itu karena, pada 15 sekolah semi boarding menyatu dengan sekolah reguler.
“Ini karena sekolah semi boarding kuotanya berada di sekolah reguler. Misalnya SMK Negeri Wirosari kuota 100, ini dapat mengurangi daya tampung reguler. Sehingga, tidak menggangu penerimaan murid baru yang kita mulai pada bulan Mei,” jelas Ainur.
Ia berharap dengan SMK N Jateng dan 15 sekolah semi berasrama, dapat mengangkat perekonomian warga miskin, melalui pendidikan. Terakhir, bagi siswa yang belum lolos pada SPMB SMKN Jateng dan 15 SMKN Semi Asrama, masih bisa mendaftar di SPMB reguler.