• Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Teras Merdeka
No Result
View All Result

Kualitas Mampu Berdaya Saing, UMKM Batik Magelang Didorong Kuatkan Mental Pengusaha

Teras Merdeka by Teras Merdeka
11/02/2025
Kualitas Mampu Berdaya Saing, UMKM Batik Magelang Didorong Kuatkan Mental Pengusaha

UMKM Kluster Batik Magelang memamerkan produksi pada puncak acara Hari Pers Nasional di Destinasi Wisata Ketep Pass, Magelang pada Senin (10/2/2025)

Share on FacebookShare on Twitter
Post Views: 1,111

Teras Merdeka – Usaha Batik Magelang harus menerima pil pahit karena kalah terkenal dibandingka Batik Yogyakarta, Solo, Pekalongan, dan Cirebon. Bahkan, pasar batik lokal di Magelang juga dikuasai oleh pemain besar dari kota-kota tersebut.

Ketua Kluster Batik Kabupaten Magelang, Hayatini Siswiningrum mengungkapkan, sebenarnya kualitas batik buatan para perajin di Magelang tidak kalah bersaing.

Menurut penjelasannya, jenis kain, pemilihan warna, serta motif batik Magelang, bisa dibilang setara dengan produk dari Solo dan Pekalongan.

“Sangat bersaing. Kami banyak dikurasi oleh kementerian untuk ikut pameran. Lolos kurasi itu menandakan bahwa kami bisa bersaing,” kata Hayatini Siswiningrum saat perayaan Hari Pers Nasional di Ketep Pass, Senin (10/2/2025).

Ada sekitar 30 perajin yang bergabung dalam Kluster Batik Magelang. Mereka mayoritas pemilik usaha batik skala kecil hingga menengah.

Upah Mahal Buruh

Masalah umum yang dikeluhkan para perajin kecil batik di Magelang adalah besarnya pengeluaran untuk upah tenaga kerja.

“Kami yang belum (bisa bersaing) itu untuk tenaga kerja. Pengusaha batik di Pekalongan dan Solo tenaga kerjanya murah, jadi bisa menekan biaya produksi,” ungkapnya.

Biaya produksi yang tinggi akan mempengaruhi harga jual batik. Pembeli otomatis memilih batik dengan kualitas sama yang harganya lebih murah.

Harga batik Magelang rata-rata dibanderol antara Rp150 ribu hingga Rp2,5 juta. Meski soal harga bisa sangat relatif, beberapa orang menilai harga ini masih lebih mahal dibanding batik Solo dan Pekalongan.

Padahal besaran upah minimum kota (UMK) Magelang, tidak jauh beda dari Solo dan Pekalongan. Upah minimum Magelang tahun 2025 ditetapkan Rp2.467.488.

Jumlah itu tidak beda jauh dari UMK Surakarta Rp2.416.560. Upah minimum di Magelang bahkan lebih murah dari Kota Pekalongan, Rp2.545.000 dan Kabupaten Pekalongan Rp2.486.653.

Bedanya di Solo dan Pekalongan, usaha kerajinan batik sudah berlangsung secara turun temurun. Dua kota ini berlimpah tenaga kerja pembatik berpengalaman.

Sedangkan di Magelang, perajin batik kebanyakan menangani sendiri seluruh proses produksi. Dari mulai menyiapkan kain, mencanting atau mengecap, hingga mewarnai dan melepas lilin (melorod).

Jika ada perajin yang mempekerjakan buruh, keterampilannya belum bisa menyamai tenaga kerja batik di Solo dan Pekalongan.

Akibatnya waktu pembuatan batik menjadi lebih lama, sehingga biaya produksi menjadi membengkak.

Baca Juga: Hari Pers Nasional; Komnas Dorong Perlindungan Jurnalis Perempuan

Jumlah tenaga kerja yang berlimpah juga meningkatkan posisi tawar pengusaha dalam menetapkan upah. Selain itu lebih bebas memilih pakai sistem kerja borongan atau harian yang lebih efisien.

“Di Pekalongan sudah tradisi, dan murah sekali ongkos tenaga kerjanya. Kita belum bisa seperti itu,” lanjutnya.

Hayatini Siswiningrum berharap, pemerintah bisa menetapkan motif khas batik Magelang. Motif yang diajukan perajin antara lain pohon kalpataru atau pohon kehidupan, daun bodhi, jaran kepang, dan teratai.

Dia berharap, setelah motif khas batik ditetapkan, pemerintah Magelang membuat aturan yang mewajibkan ASN mengenakan batik motif tersebut.

“Batik itu usaha padat karya. Otomatis kalau banyak pesanan pasti akan melibatkan masyarakat. Mengurangi pengangguran,” terangnya.

Perajin Kecil Mental Pengusaha

Bupati Magelang terpilih, Grengseng Pamudji, pada sarasehan dengan UMKM Klaster Batik meminta para perajin kecil mengubah cara pikir menjadi pengusaha.

Tidak hanya kualitas produk yang diperbaiki, perajin kecil harus segera membenahi manajemen bisnis.

Kita menginginkan UMKM ini melenting jadi pengusaha. Dari usaha kecil menjadi usaha besar. Mestinya yang diperbaiki bukan hanya produknya tapi (juga) manajemen.

Para perajin kecil harus memiliki mental pengusaha besar. Sehingga tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah.

“Tapi bisa meningkatkan diri, sehingga bangkit menjadi pengusaha. Setelah manajemennya bener, mentalnya juga harus bener,” pesan Grengseng.

Upaya membentuk mental pengusaha itu harus tumbuh dalam ruang privat masing-masing perajin. Setelah pola pikir pengusaha terbangun, pemerintah akan membantu promosi dan fasilitasi pemasaran produk.

“Ada display (pemasaran produk). Kami fasilitasi terwujudnya batik khas Kabupaten Magelang. Termasuk membantu pengajuan hak cipta. Kami fasilitasi,” pungkasnya.

 

Tags: Batik MagelangKluster Batik MagelangUMKM atik
Teras Merdeka

Teras Merdeka

Related Posts

Seluruh Desa dan Kelurahan di Jateng Kini Miliki Koperasi Merah Putih, 136 Ribu Anggota Telah Bergabung
Berita

Seluruh Desa dan Kelurahan di Jateng Kini Miliki Koperasi Merah Putih, 136 Ribu Anggota Telah Bergabung

21/10/2025
Jembul Tulakan Warisan Spiritualitas Ratu Kalinyamat, Ribuan Warga Ramaikan Tradisi di Donorojo
Berita

Jembul Tulakan Warisan Spiritualitas Ratu Kalinyamat, Ribuan Warga Ramaikan Tradisi di Donorojo

15/07/2025
Guru RA Batang Dapat Pelatihan Berkisah, Dorong Pembelajaran Anak Lebih Menyenangkan
Berita

Guru RA Batang Dapat Pelatihan Berkisah, Dorong Pembelajaran Anak Lebih Menyenangkan

08/07/2025
11 Ribu Umat Buddha Ikuti Pujayatra dari Mendut ke Borobudur, Simbol Perjalanan Spiritual Ashada 2025
Berita

11 Ribu Umat Buddha Ikuti Pujayatra dari Mendut ke Borobudur, Simbol Perjalanan Spiritual Ashada 2025

08/07/2025
Next Post
Pemkab Jepara Segera Tindaklanjuti SE Larangan ASN Gunaka Elpiji 3Kg

Pemkab Jepara Segera Tindaklanjuti SE Larangan ASN Gunaka Elpiji 3Kg

TERBARU.

Dies Natalis ke-59, Kohati HMI Jateng-DIY Komitmen Advokasi Isu Kesetaraan Gender

Dies Natalis ke-59, Kohati HMI Jateng-DIY Komitmen Advokasi Isu Kesetaraan Gender

23/11/2025
Yellow Fun Walk, Cara Golkar Jateng Rangkul Masyarakat Terapkan Budaya Hidup Sehat

Yellow Fun Walk, Cara Golkar Jateng Rangkul Masyarakat Terapkan Budaya Hidup Sehat

23/11/2025
Pameran Tanaman Hias di Kota Semarang Sajikan Ragam Aglonema hingga Bonsai Eksotis

Pameran Tanaman Hias di Kota Semarang Sajikan Ragam Aglonema hingga Bonsai Eksotis

16/11/2025
Pimpin Bakornas LKMI PB HMI, Fadel Yudawa Fokus Penguatan Gerakan Kesehatan

Pimpin Bakornas LKMI PB HMI, Fadel Yudawa Fokus Penguatan Gerakan Kesehatan

10/11/2025
Mediasi Konflik Agraria di Blora: Perhutani Didesak Hormati SK Perhutanan Sosial

Mediasi Konflik Agraria di Blora: Perhutani Didesak Hormati SK Perhutanan Sosial

10/11/2025

TERPOPULER.

Pengkot Taekwondo Semarang Kirim 9 Atlet Andalan ke Popnas 2025

Pengkot Taekwondo Semarang Kirim 9 Atlet Andalan ke Popnas 2025

31/10/2025
Irma Suryani Tegaskan Program MBG Investasi Penting Masa Depan Bangsa Indonesia

Irma Suryani Tegaskan Program MBG Investasi Penting Masa Depan Bangsa Indonesia

23/10/2025
Owner PT Kota Jati Furindo Yusak Yakin Mas Wiwit Mampu Bawa Jepara Jadi Mulus

Owner PT Kota Jati Furindo Yusak Yakin Mas Wiwit Mampu Bawa Jepara Jadi Mulus

11/10/2024
Warga Desa Marta Jaya OKU Dapat Sosialisasi MBG, DPR RI Tekankan Pentingnya Gizi Anak

Warga Desa Marta Jaya OKU Dapat Sosialisasi MBG, DPR RI Tekankan Pentingnya Gizi Anak

20/10/2025
Diperkirakan Butuh Dana Rp 30,8 Miliar, Pemkab Jepara Rencanakan Bangun Aqua Edu Culture Park di Pulau Panjang

Diperkirakan Butuh Dana Rp 30,8 Miliar, Pemkab Jepara Rencanakan Bangun Aqua Edu Culture Park di Pulau Panjang

16/05/2023
Teras Merdeka

Terasmerdeka.com adalah sebuah media online yang bertekad untuk hadir menyajikan konten media yang berkualitas dan transformatif serta memberikan pencerahan kepada pembaca dengan sajian analisa faktual, aktual, dan kritis.

Follow Us

  • Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

© 2023 Teras Merdeka All right reserved

No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Pantura
      • Solo Raya
      • Kedu
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Analisa
    • Kolom
    • Opini
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

© 2023 Teras Merdeka All right reserved