Teras Merdeka – Maraknya bencana hidrometeorologi di Jawa Tengah, terutama banjir dan tanah longsor, disebut sebagai dampak dari intensitas alih fungsi lahan di wilayah pegunungan dan perbukitan.
Hal itu diungkapkan oleh Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana di Semarang, Kamis (23/1/2025).
“Beberapa tempat iya. Ada beberapa lokasi yang memang penyebabnya memang alih fungsi lahan,” katanya.
Ia mencontohkan bencana tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan yang disebabkan alih fungsi lahan.
Kemudian, kata dia, peristiwa banjir di Kabupaten Brebes juga disebabkan adanya alih fungsi lahan di wilayah hulu atau perbukitan yang semula lahan hutan menjadi kebun.
Berkaitan dengan alih fungsi lahan itu, kata Nana, Pemerintah Provinsi Jateng terus berupaya untuk melakukan antisipasi. Salah satunya dengan penanaman pohon yang mampu menyerap dan menahan air.
Selain itu, ia juga mendorong untuk adanya edukasi kepada masyarakat agar sadar dengan lingkungan dan menjauhi wilayah rawan bencana alam.
Seandainya masih ada masyarakat yang memilih tinggal di lereng-lereng perbukitan serta tempat rawan bencana lainnya maka bisa diedukasi mengenai faktor risiko yang dihadapi.
Baca Juga: Pencarian Masih Dilakukan, Korban Tewas Longsor Pekalongan Bertambah Jadi 22 Orang
Nana sebelumnya menyampaikan duka cita kepada korban tanah longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pemalang, yang menelan banyak korban jiwa dan ada belum ditemukan.
Ia memastikan penanganan dan pencarian orang hilang korban bencana tanah longsor di Petungkriyono masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang berjumlah sekitar 500-an petugas, termasuk sukarelawan.
Ratusan petugas tersebut ada yang ditugaskan untuk mencari orang hilang, dan ada yang membuka akses jalan yang tertutup tanah dan pepohonan.
Atas kejadian bencana tersebut, berbagai bantuan untuk korban juga sudah berdatangan, mulai dari kementerian Sosial, Pemprov Jateng, Pemkab Pekalongan, Bulog, dan lainnya.
Beberapa bantuan yang dibutuhkan masyarakat seperti kasur lipat, pakaian, selimut, alat mandi, dan sembako sudah berada di posko penanganan bencana Kecamatan Petungkriyono.