Teras Merdeka – Sekda Jateng, Sumarno mengapresiasi kinerja kabupaten dan kota yang terus mengendalikan inflasi daerahnya. Hal itu diungkapkan saat Sumarno menghadiri “Jateng Inspiring Economic Effort Awards 2024” yang dihelat di Gedung Rama Shinta, Patra Semarang Hotel & Convention, Jumat (1/11/2024) malam.
“Kita apreasiasi atas kinerja teman-teman, utamanya dari kabupaten dan kota, yang mengendalikan inflasi di Jateng. Karena inflasi ini tidak mungkin hanya dilakukan pemprov sendiri atau kabupaten sendiri, butuh kolaborasi dari semuanya,” kata Sumarno.
Ia menjelaskan, jika inflasi tidak dipantau hingga jadi tinggi, maka upaya peningkatan kesejahteraan atau peningkatan penghasilan, akan terasa percuma.
Oleh karena itu, inflasi harus dijaga sesuai dengan batas yang ditetapkan, yaitu 2,5 plus minus 1. Kalau di bawah itu, kata sekda, deflasi juga tidak akan bagus.
Pihaknya berpesan kepada kabupaten dan kota, mengingat inflasi Jateng banyak disebabkan faktor pangan, maka pihaknya meminta mereka untuk menjaga produktivitas pangannya.
Baca Juga: Inflasi Jateng Capai YoY 1,60 Persen per Oktober 2024
Apalagi, pada tahun 2025, Jateng akan menjadi provinsi penumpu atau lumbung pangan, maka sudah saatnya fokus di sisi pangan.
“Di tahun 2024 sudah pemanasan kita untuk memulai fokus di sisi pangan ini. Dan di akhir 2024, juga ada program penambahan areal tanam. Ini sebagai pemanas untuk kita di tahun 2025 ke depannya, supaya produksi pertanian bisa dijaga dengan baik,” ujar Sumarno.
Ia menambahkan, kabupaten dan kota juga hendaknya patuh dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sebab hal itu amat penting, untuk mengendalikan atau meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat.