Teras Merdeka – Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Muh Ali Wibowo mengatakan bahwa Kabupaten Jepara, Jawa Tengah berstatus siaga darurat kekeringan. Terlebih, sejumlah sumber air di beberapa desa juga mulai mengering.
Adapun sumber mata air yang terkonfirmasi telah mengering yakni di dua desa di Kecamatan Donorojo; Desa Clering dan Desa Sumberejo.
Menurut Bowo, sapaan akrabnya, mengeringnya dua sumber mata air di desa tersebut dikarenakan terdampak bencana kekeringan dan munculnya fenomena El-Nino yang melanda.
“Jepara ini statusnya masih siaga darurat kekeringan dan sejauh ini baru ada dua desa yang sudah terdampak kekeringan, di Kecamatan Donorojo yaitu Desa Clering dan Sumberejo,” ungkapnya.
“Selain dua desa tadi sejauh ini masih aman. BPBD (Jepara) sendiri sudah menjadwalkan dropping air mulai awal Bulan Agustus sampai nanti September,” imbuhnya.
Sementara itu, Bowo juga mengonfirmasi bahwa total ada 412 KK yang dihuni oleh 956 jiwa di Desa Sumberejo yang terdampak kekeringan. Sedangkan di Desa Clering, terdapat dua daerah yang terdampak yaitu Dukuh Karangrejo dengan total 135 KK atau 685 jiwa dan Dukuh Tawangrejo dengan total 126 KK atau 643 jiwa.
Baca Juga: Tragedi Banjir 2014 Silam Jadi Alasan BPBD Edukasi dan Mitigasi di Kalipucang Wetan
Bowo mengatakan, selama ini masyarakat Desa Clering memang tidak memiliki sumur untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari. Masyarakat di sana mengandalkan sumber air dari sumur goa, yang berukuran lebar tetapi tidak terlalu dalam.
Sumur goa tersebut biasanya difungsikan sebagai media untuk menampung air ketika musim hujan, sehingga di masa kemarau seperti saat ini, air sumur sudah mengering lebih dahulu.