Teras Merdeka – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi adanya kenaikan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia. Hal itu disebabkan munculnya varian baru dari Covid-19 bernama Eris atau EG.5 dan EG.2.
“Kasus Covid-19 naik karena ada subvarian baru EG.5 dan EG.2,” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (6/12/2023).
Nadia mengatakan, kenaikan tersebut terjadi karena tren pemeriksaan dilakukan menyusul kasus mycoplasma pneumoniae yang dilaporkan masuk ke Indonesia.
“Juga peningkatan kasus terjadi karena kewaspadaan masyarakat juga dikarenakan kemarin ada edaran juga untuk penyakit pneumonia,” terangnya.
Dalam hal ini, Nadia meminta masyarakat agar tidak khawatir. Terutama karena kenaikan kasus itu masih belum berimplikasi pada kenaikan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk perawatan pasien terpapar Covid-19.
Namun begitu, pemerintah saat ini masih belum memikirkan upaya untuk menutup pintu masuk menyusul lonjakan kasus di Singapura dan Malaysia.
Nadia pun meminta agar masyarakat lebih berhati-hati atau bahkan menunda rencana ke luar negeri apabila tidak ada urgensi.
Ia juga meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19, apabila merasa sakit warga diharapkan langsung memiliki kesadaran untuk memakai masker terutama di area publik.
Tak hanya itu, masyarakat juga disarankan dapat melengkapi booster vaksinasi Covid-19 apabila belum.
“Masyarakat sebaiknya menunda bepergian ke negara yang saat ini ada lonjakan kasus Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan di situs Infeksi Emerging, kasus Covid-19 RI di sepanjang November mengalami kenaikan. Bila dibandingkan dengan awal Oktober terjadi peningkatan kasus hingga 58,9 persen.
Rinciannya yaitu, 20-26 November ada 151 kasus. Kemudian 13-19 November 141 kasus; 6-12 November 96 kasus; 30 Oktober-5 November 90 kasus; 23-29 Oktober 64 kasus; 16-22 Oktober 67 kasus; 9-15 Oktober 51 kasus; dan 2-8 Oktober 65 kasus.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut status pandemi virus corona di Indonesia sejak 21 Juni lalu. Jokowi menyebut keputusan mencabut status pandemi Covid-19 diambil dengan mempertimbangkan konfirmasi harian kasus Covid-19 yang kala itu mendekati nihil.