Teras Merdeka – Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) saat ini tengah mengumpulkan lebih dari 300 arsip yang dipegang oleh istri Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno, Ratna Sari Dewi di Tokyo, Jepang. Dari lebih 300 arsip surat Bung Karno ke Ratna Sari Dewi itu ada yang berisi fakta baru soal peristiwa G30S/PKI.
Hal itu diungkap oleh Kepala ANRI Imam Gunarto di sela Agenda Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Denpasar, Bali, Jumat (17/11/2023), sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia yang mengutip Antara.news, Sabtu (18/11/2023).
“(Arsip) sudah di Indonesia, tapi aslinya masih di sana (Jepang). Nanti pelan-pelan kami akan bawa juga aslinya,” katanya.
Imam mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun sebagian arsip yang sudah dibawa ke Indonesia dari kediaman Ratna Sari Dewi di Tokyo pada pekan lalu
Menurut penjelasannya, arsip tersebut tergolong baru dibuka yang selama ini disimpan rapi oleh istri keenam Sang Proklamator RI Soekarno tersebut.
Ia juga menyatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang untuk memantau dan melanjutkan arsip bersejarah itu.
“Selama ini kan disimpan terus oleh Ibu Dewi, belum dibuka (publik) dan itu ada 300 lebih arsip di sana (kediaman Ratna Sari Dewi di Tokyo),” terangnya.
Sementara itu, Menpan RB Abdullah Azwar Anas dalam kesempatan yang sama mengungkapkan Surat Cinta Bung Karno kepada Ratna Sari Dewi itu tertanggal 1-10 Oktober 1965.
Ia mengungkapkan ada sejarah baru belum diungkapkan kepada publik yang tertulis melalui Surat Cinta Bung Karno yang dikirimkan kepada Ratna Sari Dewi.
“Dari curahan hati paling dalam Bung Karno. Bung Karno merasa tidak tahu sama sekali dengan Peristiwa G30S/PKI. Itu dari kami baca suratnya. Ini, fresh ini,” katanya.
Ia mengungkapkan surat itu merupakan terbaru yang dikumpulkan ANRI dan baru ditemukan dari Tokyo.
“Dalam surat itu, tidak boleh dipegang, hanya boleh dibaca, salah satunya dari hati paling dalam Bung Karno menyatakan tidak tahu menahu tentang G30S/PKI, ‘saya tidak tahu tiba-tiba diajak ke sekitar Lubang Buaya terus digeser ke mana’. Seolah-olah memberi kesan beliau terlibat,” katanya mengutip petikan isi Surat Bung Karno kepada Ratna Sari Dewi.