Teras Kedu – Memasuki musim kemarau ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meminta masyarakat untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Rabu (24/5/2023).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Thoifur Hadi mengatakan, berdasarkan prakirakan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) puncak musim kemarau 2023 terjadi pada bulan Agustus dan September.
Ia pun menyampaikan informasi dari BMKG dan surat edaran dari Pemprov Jawa Tengah untuk mewaspadai karhutla dan kekeringan, khususnya di wilayah Temanggung.
Thoifur menuturkan, kebakaran hutan dan lahan berpotensi terjadi di kawasan hutan di lerang Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
Adapun wilayah Kabupaten Temanggung yang berpotensi mengalami kekeringan, di antaranya yaitu Kecamatan Kandangan, Gemawang, dan Kaloran. Hal itu terjadi lantaran debit air wilayah tersebut yang menurun.
“Pada musim kemarau beberapa mata air debitnya menurun. Jadi kami akan siapkan droping air bersih ke daerah-daerah kekeringan,” jelasnya.
Kemudian terkait upaya antisipasi dan penanganan jika terjadi kebakaran hutan dan lahan, BPBD telah menyiapkan peralatan dan juga personel.
Tak hanya itu, BPBD Temanggung juga sudah melakukan pemetaan terkait lokasi rawan karhutla.
“Kami akan melihat gambaran di tahun 2012, saat terjadi kemarau panjang dan kami memetakan lokasi kebakaran hutan dan lahan untuk kemudian membuat langkah antisipasi, seperti menyiapkan peralatan dan personel,” terangnya.