Teras Semarang – Guna mengoptimalkan fungsi taman dan menarik minat masyarakat, Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah membangun taman kota yang dilengkapi dengan bioskop virtual. Di mana fasilitas tersebut akan menggunakan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).
“Tamannya sudah ada di Taman Abdurrahman Saleh. Kami kembangkan, nanti ada semacam tayangan bioskop virtual mini,” ungkap Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang, Murni Ediati, Senin (22/5/2023).
Ia menjelaskan, konsep taman berteknologi canggih tersebut memang dikonsep sebagai Smart Educative Park.
Adapun inovasi yang diterapkan mengambil percontohan di Taman Abdurrahman Saleh, kemudian nantinya diterapkan di seluruh taman aktif yang ada di Kota Semarang.
Menurut keterangannya, Smart Educative Park yang dimaksud adalah konsep ruang terbuka hijau (RTH) yang mengoptimalkan fungsi ekologi, sosial, ekonomi, rekreasi dan edukasi. Termasuk penyediaan sarana dan prasarana yang ramah anak, lansia dan difabel.
“Taman aktif di Kota Semarang yang sebagian besar hanya berupa ruang sosial dan ekologi akan dikembangkan fungsi edukasinya dengan membawa digitalisasi dan modernisasi,” jelasnya.
Tayangan virtual, ia melanjutkan, bisa ditonton oleh pengunjung, tak terkecuali bagi anak-anak, lansia, dan penyandang difabel.
Nantinya pengunjung taman akan menggunakan kacamata khusus yang sudah disiapkan dengan tema tayangan yang berganti-ganti.
“Untuk tayangan AR dibuat setiap satu bulan sekali berbeda. Misalnya tema dirgantara, nanti ganti apa lagi. Karena pakai kacamata khusus maka akan dijaga 24 jam oleh petugas,” paparnya.
Sementara itu, terkait pembangunannya, ia menyatakan bahwa saat mainan ayunan anak, mainan edukasi VR, dan sarana informasi vegetasi AR telah mulai dibangun di taman tersebut.
Dalam pembangunan yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 ini, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk swasta.
“Anggaran yang dibutuhkan sekitar R 2,5 miliar. Itu digarap bareng-bareng tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga banyak stakeholder, misalnya dengan CSR (corporate social responsibility),” terangnya.
Ia memaparkan, sebelum pelaksanaan pembangunan Smart Educative Park, pemerintah Kota Semarang sudah melakukan beberapa kali uji coba Taman Abdurrahman Saleh. Uji coba tersebut dilakukan dengan mengundang anak-anak, lansia, dan penyandang difabel.