• Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Teras Merdeka
No Result
View All Result

Kisah Batu Hajar Aswad Jatuh dari Surga dan Hasil Penelitian Ilmuwan

Teras Merdeka by Teras Merdeka
05/10/2024
Kisah Batu Hajar Aswad Jatuh dari Surga dan Hasil Penelitian Ilmuwan

Foto: Close Up Hajar Aswad yang dirilis oleh Pemerintah Arab Saudi pada 2021 lalu.

Share on FacebookShare on Twitter
Post Views: 218

Teras Merdeka – Batu Hajar Aswad yang terpacak di salah satu dudut Kakbah sangat diyakini oleh ummat Islam sebagai batu yang jatuh dari surga. Menurut cerita yang ada, batu yang terlihat bewarna hitam itu sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim.

Dalam cerita Islami, batu tersebut awalnya berwarna putih dan bisa memancarkan sinar. Namun, terjadi perubahan warna pada batu menjadi hitam yang dalam sumber tradisional Islam diceritakan karena menyerap dosa-dosa umat manusia di bumi.

Kisah tersebut mendorong para ilmuwan untuk mencari tahu jawaban sains terhadap misteri batu Hajar Aswad. Apakah benar terjadi perubahan warna? Apa iya batu itu bisa memancarkan sinar? Jika benar ada kisah tersebut, maka Hajar Aswad dikategorikan sebagai jenis batu apa?

Sudah sejak lama, para ilmuwan membuat teori ihwal jenis batuan Hajar Aswad. Ada yang menyebut batu tersebut sekelas dengan batu akik. Ada pula teori menyebut Hajar Aswad dikategorikan sebagai batu meteor.

Akan tetapi, para ahli berpendapat bahwa pengkategorian Hajar Aswad sebagai batu meteor atau metorit dianggap paling dekat jika mengacu pada kisah Hajar Aswad itu sendiri yang berasal dari surga.

Apalagi, fakta sejarah mengungkap terdapat jejak-jejak meteorit di dekat Kakbah, tempat Hajar Aswad berada.

Mengutip dari CNN Indonesia (5/101/2024), E. Thomsen dalam studi “New Light on the Origin of the Holy Black Stone of the Ka’ba” (1980) menceritakan, pada 1932 seorang peneliti bernama Philby di Al-Hadidah menemukan kawah tumbukan meteor yang kelak disebut Wabar.

Setelah diukur, kawah tersebut berukuran lebih dari 100 meter. Ditemukan pula beberapa pecahan meteor di sekitar kawah dan gurun.

Secara garis besar, pecahan meteor tersebut terbentuk dari leburan pasir dan silika yang bercampur dengan nikel.

Seiring waktu, kata Thompson, campuran tersebut memunculkan lapisan warna putih dari dalam, tapi di bagian luar terbungkus cangkang hitam. Warna hitam ini dihasilkan dari nikel yang diperoleh dari ledakan Nikel dan Ferum (besir) di luar angkasa.

Beranjak dari pengamatan ini, Thomsen menyebut, ciri-ciri pecahan meteor sesuai dengan gambaran Hajar Aswad.

“Misalkan, warna putih (yang dipancarkan Hajar Aswad) mungkin berasal dari paparan bagian dalam inti hasil campuran zat kimia itu,” katanya.

Menurutnya, lapisan warna putih itu sangat rapuh dan tidak tahan lama. Atas dasar ini, lapisan tersebut berada dalam lapisan batuan berwarna hitam yang menyelimutinya.

Artinya, batuan berwarna putih itu tak abadi dan bisa menghilang seiring waktu, sehingga kelak hanya tersisa batuan berwarna hitam saja.

Oleh karena itu, dalam narasi Hajar Aswad terkait perubahan warna memang benar bisa ada penjelasannya secara sains. Berarti, bukan disebabkan oleh penyerapan dosa-dosa manusia. Sementara, bintik-bintik putih yang berada dalam Hajar Aswad kiwari merupakan sisa-sisa kaca dan batu pasir.

“Batu meteor itu kemungkinan batu yang sama dengan Hajar Aswad,” tulis Thomsen.

Pembuktian empirik lain juga menyangkut usia batu. Penelitian lain menjelaskan usia batu tersebut sesuai dengan jangkauan pengamatan orang Arab kuno.

Kemungkinan besar, batuan tersebut dibawa ke Makkah melalui jalur dari Oman.

Baca Juga: Daftar Aplikasi Penentu Arah Kiblat di Smartphone

Namun, teori Hajar Aswad berasal dari batu meteor juga punya kelemahan. Peneliti itu menyebut batu meteor tak bisa mengapung, tak bisa pecah menjadi pecahan kecil, hingga sulit menahan erosi.

Akan tetapi, sejauh ini teori paling dekat terkait Hajar Aswad adalah teori meteorit, sehingga kata Thomsen “akan lebih tepat untuk meneliti material yang berasal dari meteor.”

Tags: Asal Hajar AswadBatu Hajar AswadKisah Hajar AswadPenelitian Hajar Aswad
Teras Merdeka

Teras Merdeka

Related Posts

Sering Jadi Bahan Takjil, Ini Manfaat Kolang-kaling untuk Kesehatan
Arsip

Sering Jadi Bahan Takjil, Ini Manfaat Kolang-kaling untuk Kesehatan

14/03/2025
Harga Emas Antam Capai Rp1,714 Juta, Jadi Rekor Tertinggi
Arsip

Harga Emas Antam Capai Rp1,714 Juta, Jadi Rekor Tertinggi

14/03/2025
Jelang Lebaran 2025, Harga Bapok di Jateng Masih Terkendali
Berita

Jelang Lebaran 2025, Harga Bapok di Jateng Masih Terkendali

14/03/2025
Donald Trump Akan Larang Sejumlah Negara Muslim Ini Masuki AS
Arsip

Donald Trump Akan Larang Sejumlah Negara Muslim Ini Masuki AS

12/03/2025
Next Post
10 Serikat Buruh Kabupaten Jepara Deklarasikan Dukungan untuk Mas Wiwit-Gus Hajar

10 Serikat Buruh Kabupaten Jepara Deklarasikan Dukungan untuk Mas Wiwit-Gus Hajar

TERBARU.

Sempat Alami Gangguan, PLN Berhasil Pulihkan Aliran Listrik Seluruh Pelanggan di Bali

Sempat Alami Gangguan, PLN Berhasil Pulihkan Aliran Listrik Seluruh Pelanggan di Bali

05/05/2025
Fenomena Hilangnya Cincin Saturnus, Ini Kata Para Ilmuwan

Fenomena Hilangnya Cincin Saturnus, Ini Kata Para Ilmuwan

17/03/2025
Longsor di Temanggung Sebabkan Tiga Rumah Rusak

Longsor di Temanggung Sebabkan Tiga Rumah Rusak

17/03/2025
Sebagian Wilayah RI Masuki Musim Kemarau, Akankah El-Nino Datang Lagi?

Sebagian Wilayah RI Masuki Musim Kemarau, Akankah El-Nino Datang Lagi?

17/03/2025
Penkot Semarang Akan Kembangkan Literasi-numerasi untuk Pendidikan Mendatang

Penkot Semarang Akan Kembangkan Literasi-numerasi untuk Pendidikan Mendatang

14/03/2025

TERPOPULER.

Wilayah Jateng Dilanda Cuaca Ektrem, Junarso Minta Masyarakat Waspada Bencana Hidrometeorologi

Wilayah Jateng Dilanda Cuaca Ektrem, Junarso Minta Masyarakat Waspada Bencana Hidrometeorologi

19/03/2024
Junarso: Angka Putus Sekolah Harus Jadi Perhatian Serius Pemerintah

Junarso: Angka Putus Sekolah Harus Jadi Perhatian Serius Pemerintah

03/05/2024
8 Poin Penting Pidato Donald Trump Usai Dilantik, Ada Tegaskan Soal Gender di AS

8 Poin Penting Pidato Donald Trump Usai Dilantik, Ada Tegaskan Soal Gender di AS

21/01/2025
Tarif Tol Solo-Ngawi Naik, Diberlakukan Mulai 17 September 2023

Tarif Tol Solo-Ngawi Naik, Diberlakukan Mulai 17 September 2023

14/09/2023
Terdampak Efisiensi Anggaran! 21 Proyek Infrastruktur Ini Jadi Korban, Ada Sektor Pendidikan

Terdampak Efisiensi Anggaran! 21 Proyek Infrastruktur Ini Jadi Korban, Ada Sektor Pendidikan

12/02/2025
Teras Merdeka

Terasmerdeka.com adalah sebuah media online yang bertekad untuk hadir menyajikan konten media yang berkualitas dan transformatif serta memberikan pencerahan kepada pembaca dengan sajian analisa faktual, aktual, dan kritis.

Follow Us

  • Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

© 2023 Teras Merdeka All right reserved

No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Pantura
      • Solo Raya
      • Kedu
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Analisa
    • Kolom
    • Opini
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

© 2023 Teras Merdeka All right reserved