Teras Jepara – Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta mengatakan bahwa Jepara di masa yang akan datang bisa menjadi kota modern dengan basis kearifan lokal. Hal itu disampaikannya dalam bincang ketika menyambut hari jadi (Harlah) Jepara ke-474.
“Di tahun yang ke-474 ini, bisa dibilang cukup tua. Banyak sejarah yang sudah dilalui, baik pembangunan maupun perkembangan masyarakatnya,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa perayaan Harlah kali ini berlangsung sederhana. Nmaun, tetap tidak mengurangi esensi dari kekhidmatan acara.
Selain itu, ia menambahkan, kondisi saat ini masih dalam pemulihan ekonomi pascapandemi serta bulan Ramadan.
Meskipun begitu, ia merasa bangga lantaran dalam perayaan sederhana tersebut, masyarakat utamanya generasi muda secara antusias menyambut perayaan ulang tahun Jepara.
“Generasi muda Jepara sangat luar biasa perkembangannya. Saya sering mengamati lewat Instagram dan media sosial lainnya,” paparnya.
Menurut Edy, semangat tersebut harus dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Oleh karena itu, ia mengajak para pemuda Jepara untuk terus berkreasi dan berinovasi membangun Jepara.
Tak hanya itu, Edy juga menuturkan jika dirinya memiliki harapan untuk mewujudkan Jepara menjadi kota yang modern, agamis, dan berbudaya.
Oleh karenanya, pengembangan SDM menjadi prioritas utama pemerintah dalam menyiapkan cita-cita tersebut.
“Di masa depan Jepara ini menjadi kota maju. Ada jalan tol, ada hotel dan gedung tinggi menghadap ke laut, kan keren,” paparnya.
Bahkan, ia mengaku jika pihaknya telah melakukan audiensi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk membangun Jalan Tol Demak-Jepara. Hal ini tak lepas dari upaya untuk meningkatkan ekonomi.
Meskipun begitu, ia menyatakan jika untuk realisasinya masih harus menunggu waktu. Lantaran dana yang dibutuhkan tidak sedikit, yakni sebesar Rp 12 triliun. Sehingga pemerintah membutuhkan investor untuk bekerja sama dalam pembangunan Jalan Tol Jepara nantinya.
Pembangunan ini nantinya, ia melanjutkan, juga akan mendongkrak pariwisata sebagai ikon penting Jepara disamping seni ukir yang telah mendunia.
Guna mempromosikan budaya serta pariwisata kepada dunia, Edy meminta masyarakat Jepara untuk mulai mepersiapkan diri. Salah satunya dengan belajar bahasa asing.
“Kemarin di Jepara ada pameran JIF BW (Jepara International Furniture Buyer Weeks) dan sudah dikunjungi dua ribu buyer online, 250 buyer yang mengunjungi secara langsung. Total pembeliannya saya prediksi lebih dari Rp 25 miliar,” ungkapnya.
“Jika ini bisa terus kita tumbuhkan, bukan tidak mungkin jika Jepara akan menjadi tujuan utama para investor maupun destinasi wisata yang bisa bersaing secara global,” pungkasnya. [ADV-TM]