Teras Jepara – Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta mengatakan bahwa kondusifitas wilayah baik sosial maupun agama, harus selalu dijaga. Hal itu disampaikannya ketika melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ) Suwawal Timur Kecamatan Pakisaji, Senin (10/4/2023).
Tak sendiri, ia juga ditemani oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jepara KH. Mashudi dan Kepala Kantor Kementerian Agama Jepara Moh. Habib.
“Mari kita eratkan tali silaturahmi sesama umat agar tercipta kerukunan di masyarakat,” ungkapnya.
Adapun gereja yang baru ini, terletak di samping barat bangunan gereja lama yang berdiri sejak 1966.
Direncanakan, gereja akan dibangun dengan luas 28×12 meter. Di mana menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,35 miliar.
Di Suwawal Timur setidaknya ada 240 penganut nasrani yang beribadah di GITJ tersebut.
Pj Bupati Jepara mengapresiasi pembangunan GITJ Suwawal Timur ini yang sebagian besar menggunakan dana swadaya dari jamaat.
Sejauh ini, dari kebutuhan anggaran Rp 1,35 miliar, sudah terkumpul Rp 750 juta dari swadaya jamaat.
“Mudah-mudahan pembangunan berjalan lancar dan sesuai rencana,” ujarnya.
Menurut Edy, peletakan batu pertama di GITJ Suwawal Pakisaji terasa sangat istimewa. Lantaran bertepatan dengan Hari Jadi Jepara ke-474.
Edy mengatakan, untuk mewujudkan pembangunan GITJ itu, perlu adanya kerjasama dan sinergi dari berbagai pihak.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat dan para jemaat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas daerah yang sudah terjaga dengan baik ini.
Terlebih di tahun politik saat ini, perbedaan pilihan politik jangan sampai mengusik kondusifitas wilayah.
“Mari beRsama-sama mensukseskan hajatan pemilu 2024 mendatang. Saya berharap pemilu nanti dapat disikapi dengan baik. Perbedaan yang ada jangan sampai menjadi permasalahan serta jangan mudah terprovokasi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Majelis GITJ Suwawal Pakis Aji, Otniel Sukarwi menceritakan bahwa umat nasrani mulai masuk ke Suwawal Timur pada 1926.
Sedangkan Gedung Gereja GITJ Suwawal Timur Pakis Aji berdiri sejak 1966 hingga saat ini. Adapun jumlah warga gereja ada sebanyak 240 jiwa yang merupakan penduduk sekitar. [ADV-TM]