Teras Merdeka – Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich menyatakan bahwa bangsa Palestina tidak pernah ada. Hal ini memantik respon publik dan ramai menjadi perbincangan.
Termasuk oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang mengecam pernyataan Menteri Keuangan Israel tersebut, lantaran menolak eksistensi Palestina.
Hal itu diungkapkannya dalam pernyataan resmi Kemlu melalui sebuah unggahan media sosial pada Rabu (22/3/2023).
Pernyataan Smotrich dianggap mengingkari eksistensi Palestina. Bahkan tidak menghormati kedaulatan Yordania.
Dalam pernyataan tersebut, Kemlu juga menegaskan Indonesia konsisten mendukung perjuangan Palestina serta menghormati kedaulatan Yordania.
“Indonesia mengecam keras sikap Menteri Keuangan Israel yang mengingkari eksistensi bangsa Palestina dan tidak menghormati eksistensi serta kedaulatan wilayah Yordania,” unggahan yang ditulis oleh akun resmi @Kemlu_RI di media sosial Twitter.
Pernyataan sikap itu muncul setelah Smotrich secara terbuka menolak eksistensi Palestina. Ia bahkan menyebut bangsa Palestina tidak pernah ada.
Smotrich dikenal sebagai seorang nasionalis sayap kanan Yahudi. Ia menilai, Palestina hanyalah sebuah gagasan kebangsaan yang muncul sebagai respons atas gerakan Zionis dalam mendirikan Israel.
“Siapa raja Palestina pertama? Bahasa apa yang digunakan orang Palestina? Apakah pernah ada mata uang Palestina?” ungkap Smotrich dalam pidatonya di Paris, sebagaimana diberitakan CNN pada Selasa (21/3/2023).
“Apakah ada sejarah atau budaya asli Palestina? Tidak ada apa-apa. Tidak ada yang namanya orang Palestina,” katanya.
Menanggapi pernyataan tersebut, pemerintah Palestina kemudian melemparkan kecaman. Mereka menilai pernyataan Smotrich sangat rasis dan dianggap sebagai upaya memalsukan sejarah.
Bahkan, Faksi Hamas juga mengungkapkan pernyataan serupa. Mereka menilai komentar Smotrich mencerminkan ‘kebijakan fasis dan penggusuran paksa Israel terhadap rakyat Palestina’.
Bahkan, kecaman juga muncul dari Amerika Serikat.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby menilai pernyataan Smotrich tidak akan membantu meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina yang masih bergejolak.
“Kami benar-benar keberatan dengan pernyataan semacam itu. Itu sangat tidak membantu dalam, sekali lagi, upaya meredakan ketegangan dan mencoba menemukan solusi dua negara yang layak untuk maju,” jelasnya.
Kirby menuturkan bahwa pihaknya tak ingin melihat bentuk retorika apa pun yang bisa menghalangi penemuan solusi untuk kedua negara.
“Pernyataan seperti itu (Red: yang disampaikan Smotrich) benar-benar menjadi penghalang,” pungkasnya.