Teras Merdeka – Tindakan menambal gigi masih menjadi metode yang digunakan untuk mengurangi risiko atau mengatasi gigi berlubang (karies). Akan tetapi, saat ini sudah ada penelitian yang menunjukkan teknik baru dalam mengatasi gigi berlubang. Bahkan, lebih mudah diakses dan hemat biaya.
Metode baru itu yaitu dengan menggunakan cairan antimikroba Silver Diamine Fluoride (SDF). Di mana penggunaanya seperti pasta gigi.
Sebagaiman dilaporkan NYPost pada Selasa (21/2/2023) waktu setempat, NYU College of Dentistry di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa SDF terbukti menurunkan risiko gigi berlubang pada anak hingga 80 persen.
Bahkan, SDF juga diketahui mampu menghentikan pengrusakan pada gigi berlubang.
Adap perbedaan penting antara pengaplikasian SDF dan penambal gigi. Di mana SDF cukup dilakukan oleh perawat gigi sedangkan tindakan menambal gigi hanya bisa dilakukan oleh dokter.
Survei dalam penelitian ini dilakukan terhadap 3.000 anak pada 47 sekolah berbeda di Kota New York, AS selama dua tahun. Para siswa memiliki ras yang beragam, termasuk dari keluarga berpenghasilan rendah.
Masing-masing sekolah secara acak memilih untuk menerima perawatan SDF sederhana atau perawatan tambal gigi kompleks.
Selanjutnya, tim peneliti klinis mengunjungi setiap sekolah untuk menguji tingkat dasar kerusakan gigi sebelum menerapkan perawatan.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa kedua perawatan hampir identik dalam hal kemanjuran untuk pencegahan. 81 persen untuk SDF dan 82 persen untuk tambal gigi konvensional.
Akan tetapi, SDF ternyata lebih mujarab dalam menghentikan perkembangan gigi berlubang. Diketahui, tingkat keberhasilannya mencapai 56 persen sementara tambal gigi 46 persen.
Richard Niederman, seorang profesor NYU College of Dentistry dan penulis senior studi tersebut mengatakan, satu kali pengobatan SDF terbukti sangat efektif selama periode dua tahun berikutnya.
“Saya tahu tidak ada intervensi pencegahan gigi lain yang memiliki dampak menguntungkan sebesar ini selama pandemi,” terangnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS, kerusakan gigi merupakan salah satu kebutuhan perawatan kesehatan terbesar yang belum terpenuhi.
Jika tidak diobati, karies dapat menyebabkan rasa sakit dan infeksi serta dapat menyebabkan masalah ketika makan, berbicara, bermain, dan belajar.
Niederman mengatakan bahwa penggunaan SDF dapat secara dramatis meningkatkan kebersihan mulut dan kualitas hidup anak-anak di AS.
Meski begitu, dokter gigi mengingatkan para orang tua bahwa perawatan tersebut bukanlah pengganti menyikat gigi.
“Tanpa pencegahan, gigi berlubang akan terus tumbuh jika tidak dirawat,” tegasnya.
Di Indonesia sendiri, saat ini juga cukup banyak ditemukan penelitian serupa yang berjalan perihal kemampuan SDF dalam menangani gigi berlubang.