Teras Merdeka – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menekankan pentingnya peran relawan dalam aksi penanggulangan bencana. Salah satunya ialah dengan mengoptimalkan penanganan pra-bencana untuk memitigasi dampak risiko yang ditimbulkan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdianto yang diwakili oleh Sekretaris Dinas (Sekdin) BPBD Kabupaten Jepara, Natya Mradipta mengatakan, relawan masyarakat menjadi garda terdepan dalam penanganan dini dampak risiko bencana.
“Peran relawan di daerah tentunya sangat vital dan dengan adanya relawan di desa-desa, secara tidak langsung menjadi perpanjangan tangan dari BPBD sendiri,” ungkap Natya saat ditemui dalam acara Pembentukan Desa Tangguh Bencana Kabupaten Jepara Tahun 2024 di Balai Desa Welahan, Senin (22/7/2024).
“Terlebih tusi kami dalam penanggulangan bencana harus terlaksana hingga ke seluruh wilayah yang ada di Jepara,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, terdapat tiga tahapan dalam penanganan bencana. Di antaranya yaitu pra-bencana, kedaruratan dan pasca-bencana.
Menurutnya, ketiga tahapan bencana tersebut harus mendapat perhatian serius dan tidak hanya menitikberatkan pada aksi kedaruratan saja.
“Selama ini dalam penanggulangan bencana masih banyak yang berpikir kalau bencana itu ya pada saat terjadi, padahal penanganan pada pra dan pasca bencana juga sangat penting,” terangnya.
“Kegiatan pembentukan desa tangguh ini masuk di dalam usaha kami (BPBD Jepara) dalam melaksanakan penanggulangan kebencanaan pra-bencana. Mulai dari penguatan kapasitas, pembentukan desa siaga dan desa tangguh bencana,” Natya menjelaskan.