Teras Merdeka – Israel diketahui memberikan jeda selama empat jam setiap harinya, untuk mengizinkan adanya evakuasi warga. Selama waktu jeda ini, puluhan ribu warga Palestina telah meninggalkan utara Gaza sejak beberapa hari terakhir.
Warga sipil yang terdiri dari perempuan, anak-anak, hingga lansia, hanya membawa barang seadanya sembari menggenggam kartu tanda pengenal dan mengibarkan bendera putih saat berjalan kaki.
“Sulit untuk mendapatkan informasi mengenai operasi militer yang sedang berlangsung. Namun orang-orang yang kami ajak bicara di Gaza mengaku melihat pasukan Israel mendirikan pos di gedung-gedung di dekatnya,” ungkap jurnalis Al Jazeera di Gaza, Alan Fisher, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (9/11/2023).
“Pada saat yang sama kami melihat ribuan orang bergerak ke selatan. Mereka berjalan kaki. Mereka mengibarkan bendera putih karena takut diserang. Mereka bergerak bersama dalam jumlah besar, dengan keyakinan akan aman,” imbuhnya dalam laporan tersebut.
Dia mengutip laporan Israel yang mengatakan hanya tersisa sekitar 100 ribu orang di Jalur Gaza utara. Sebelumnya ada lebih dari satu juta orang di sana.
“Tentara Israel mengatakan mereka akan menargetkan infrastruktur dan fasilitas senjata Hamas. Ini akan menjadi pukulan yang paling keras bagi milisi Hamas yang mereka temukan,” terangnya.
Sejak awal pekan ini, pasukan Israel telah mengepung Kota Gaza dan terlibat pertempuran sengit secara langsung dengan anggota milisi Hamas.
Warga Palestina juga menyebut tidak ada satu pun wilayah yang aman dari pengeboman Israel. Hingga kini lebih dari 70 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi.