Teras Merdeka – Keputusan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra sangat disayangkan oleh para organisatoris dan aktivis muda.
Pasalnya Saraswati yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI tersebut dinilai sangat aktif dalam memperjuangkan suara anak muda.
Mantan Presiden BEM KM Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang 2024, Muhammad Fery Agung Gumelar menyatakan bahwa mundurnya Rahayu Saraswati bukan hanya membuatnya merasa kehilangan seorang politisi muda.
Tetapi juga hilangnya representasi suara progresif yang selama ini mampu menjembatani gagasan dan suara anak muda dengan problematika rakyat kecil di parlemen.
“Mundurnya beliau adalah kehilangan bagi banyak pihak. Rahayu selama ini dikenal aktif memperjuangkan suara anak muda di tingkat legislatif,” ujar Fery dalam keterangannya, Jumat (12/9/2025).
Bagi Fery, Sara, sapaan akrab Rahayu Saraswati, adalah sosok anggota dewan yang benar-benar merepresentasikan anak muda. Sebagai contoh, Sara pernah dengan tegas mendukung Ipda Rudy Soik, polisi yang dipecat karena mengungkap kasus mafia BBM di NTT.
Sikapnya yang berani menyuarakan hal-hal yang dianggap kontroversial menunjukkan keteguhan posisinya sebagai politisi yang tidak takut mengambil sikap.
Selain itu, Rahayu juga aktif di berbagai organisasi, seperti Kaukus Perempuan Politik Indonesia, Yayasan Peduli Down Syndrome Indonesia, Jaringan Nasional Anti Perdagangan Orang, Pemuda Tani Indonesia, dan Satuan Relawan Indonesia Raya.
Hal ini, kata Ferry, semakin mempertegas komitmennya untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat. Menurutnya, Rahayu adalah simbol keberanian dan kebijaksanaan yang patut dicontoh oleh anak muda Indonesia.
“Keberaniannya untuk mengambil sikap dan bertanggung jawab atas ucapannya menunjukkan bahwa beliau adalah contoh yang baik bagi generasi muda,” tambahnya.
Sebagai mantan Presiden BEM KM Unissula 2024 sekaligus aktivis mahasiswa, Fery berharap DPP Partai Gerindra dapat meninjau kembali keputusan pengunduran diri Rahayu.
“Kami berharap masih ada ruang bagi beliau untuk melanjutkan kiprahnya. DPR masih sangat membutuhkan sosok muda dengan kapasitas dan keberanian seperti Ibu Saraswati,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Fery mengajak seluruh partai politik untuk lebih proaktif dalam “melek anak muda,” yaitu mengedukasi generasi muda tentang politik agar mereka lebih terlibat dalam proses demokrasi.
“Keterlibatan anaka muda dapat dilakukan dengan mengoptimalkan media sosial untuk edukasi politik, mendorong partisipasi mereka dalam kegiatan partai, dan memperluas pemahaman politik mereka yang tidak hanya terbatas pada aspek legislatif dan eksekutif,” pungkas Fery.
Diketahui, Sara mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9/2025). Dalam unggahannya, ia menyampaikan permohonan maaf terkait pernyataan kontroversial yang sempat menjadi sorotan pada 28 Februari 2025 lalu.
Dalam sebuah podcast tersebut, keponakan Presiden Prabowo Subianto ini meminta generasi muda untuk lebih fokus membangun bisnis ketimbang mengandalkan lapangan kerja dari pemerintah.
Pernyataan inilah yang merasa membuatnya telah melukai banyak pihak, terutama anak muda yang sedang berjuang merintis usaha, dan ia memilih mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral, sehingga memilih mengundurkan diri.