Teras Merdeka – Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Dyah Tunjung Pudyawati, menunjukkan kepeduliannya terhadap kelompok rentan dengan membagikan 1.000 paket sembako kepada para lanjut usia (lansia) dan janda atau single parents.
Bantuan ini disalurkan di berbagai titik wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) IV Kota Semarang yang meliputi Kecamatan Gajahmungkur, Gunungpati, dan Banyumanik. Kelompok lansia dan janda kerap menghadapi tantangan ekonomi dan sosial yang berat, terutama di tengah tekanan biaya hidup yang terus meningkat.
Menyadari hal itu, Mbak Tunjung, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa bantuan ini bukan sekadar bentuk kepedulian, melainkan bagian dari komitmennya untuk memperkuat jaring pengaman sosial bagi warga yang paling membutuhkan.
“Mereka sering kali hidup sendiri dan tidak memiliki penghasilan tetap. Maka dari itu, bantuan ini kami harapkan dapat menjadi dukungan nyata, bukan hanya secara materi, tetapi juga secara moral,” katanya saat menyerahkan bantuan secara simbolis di Gunungpati, Jumat (23/5/2025).
Paket sembako yang dibagikan berisi kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng. Bantuan tersebut dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada penerima, sekaligus mendorong kepedulian sosial antarwarga.
“Selain mengurangi beban ekonomi, program ini juga bertujuan menciptakan rasa aman dan dihargai bagi para penerima. Banyak dari mereka yang merasa tersentuh karena merasa diperhatikan,” ungkap Sekretaris DPC Gerindra Kota Semarang tersebut.
Lebih lanjut, ia mendorong Pemerintah Kota Semarang untuk memberikan perhatian lebih besar terhadap kelompok rentan.
Menurutnya, program perlindungan dan penguatan kelompok rentan harus menjadi prioritas dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Mereka mungkin tidak bersuara keras, tapi kebutuhan dan keberadaan mereka harus tetap jadi perhatian utama. Negara harus hadir, pemerintah harus hadir, minimal di tingkat kota, melalui aksi-aksi seperti ini,” tegas Mbak Tunjung.
Dengan langkah nyata tersebut, Dyah Tunjung berharap kehadiran pemerintah semakin dirasakan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan, khususnya para lansia dan janda yang sering kali terpinggirkan dalam pembangunan sosial dan ekonomi.