Teras Merdeka – Provinsi Jawa Tengah berhasil merealisasikan investasi sebanyak Rp88,44 triliun pada tahun 2024. Capaian itu melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp80,10 triliun atau 110,42 persen.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Sakina Rosellasari, Selasa (11/2/2025).
Menurutnya, capaian kinerja merupakan akumulasi realisasi penanaman modal asing maupun dalam negeri dari triwulan I sampai IV 2024, ditambah realisasi dari sektor usaha menengah kecil atau UMK.
Adapun rinciannya yaitu, PMA dan PMDN menyumbangkan investasi sebesar Rp68,67 triliun, sementara sektor UMK menyumbang Rp19,77 triliun.
“Realisasi investasi di Jateng tahun 2024 ini dari triwulan I-IV mencapai Rp88,44 triliun. Ini ada kenaikannya 114 persen jika dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp77,02 triliun,” ujarnya.
Sakina menyebut, data tersebut berasal dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), yang menggunakan sistem Online Single Submission Risk Based Approach, Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI.
Berdasarkan data tersebut, sektor industri tekstil menjadi penyumbang terbesar penanaman modal di Jateng.
Baca Juga: Ini Pesan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di HUT-17 Pada Kader Kepala Daerah di Jateng
Sementara itu, Singapura menjadi negara yang bernyanyi dengan asal mula penanaman modal terbanyak. Selanjutnya ada Hongkong, Korea Selatan, Tiongkok, dan Thailand.
Pada tahun 2024, imbuhnya, terdapat 65.815 proyek, yang menyerap tenaga kerja sebanyak 409.338 orang. Dibandingkan tahun 2023, jumlah proyek naik 52,77 persen. Sedangkan serapan tenaga kerja naik 46,38 persen.
Sakina mengatakan, investasi di Jateng secara nilai memang terhitung kecil. Namun di Jateng terdapat banyak karya industri padat, seperti tekstil dan alas kaki. Sehingga, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan serapan tenaga kerja terbanyak, dibandingkan provinsi lain, di Pulau Jawa.
Dijelaskan, jumlah serapan tenaga kerja sebanyak 409.338 orang berkumpul di urutan pertama, disusul Jabar sebanyak 383.707 orang, DKI Jakarta 363.345 orang, Jatim 298.893 orang, dan Banten 149.099 orang.
“Tahun 2025 kami optimis, untuk target kami masih menunggu dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi serta gubernur terpilih. Namun kami optimis, minimal 10 persen, kalau sekarang realisasi investasi Rp88,44 triliun, kalau 10 persennya ya sekitar Rp97 triliun,” pungkas Sakina.