Teras Merdeka – Hari Ayah Nasional diperingati setiap tanggal 12 November. Di Indonesia, peran ayah yang hadir dalam tumbuh kembang anak, dinilai masih rendah. Dimana masih banyak anak Indonesia yang merasakan Fatherless, yakni kondisi ketika ayah tidak hadir secara maksimal dalam perkembangan anak, baik secara fisik maupun psikologi.
Padahal menurut para psikolog, peran ayah sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak. Ayah menjadi sosok yang mampu menunjang rasa percaya diri anak secara keseluruhan. Pola asuh anak secara langsung dapat memengaruhi nilai dan pilihan mereka.
Melansir dari kanal Youtube Halodoc, Psikolog Klinis Khadhra Ulfah, M. Psi mengatakan, keterlibatan ayah dalam pengasuhan sangat memengaruhi perkembangan anak dari segi kognitif, fisik, sosial, emosional, dan akademik anak
Selain itu, ada tiga dhal yang menjadi peran ayah dalam membentuk karakter anak:
- Menjadi Role Model Bagi Anak
Peran ayah membentuk karakter anak yang pertama dapat dilakukan sebagai role model. Ayah adalah panutan bagi anak-anaknya, karena mereka akan belajar bagaimana seharusnya teladan seorang pria. Anak laki-laki akan meniru perilaku ayahnya dan berkembang menjadi pribadi yang baik.
Sedangkan anak perempuan, ia mencontoh ayah sebagai panutan untuk mencari pasangan dengan karakteristik yang sama. Anak perempuan akan memahami bahwa seorang pria harus baik, lembut, dan peduli terhadap wanita. Dari semua sifat baik dan lembut, laki-laki juga kuat dan mampu melindungi mereka.
- Pelindung dan Penyedia Kebutuhan Anak
Peran ayah membentuk karakter anak selanjutnya adalah memberikan rasa aman, baik fisik, emosional, mental, atau spiritual. Ketika ayah mendukung anak untuk menjalani kehidupan dalam situasi apa pun, akan membangun percaya diri dan rasa aman yang tidak akan tergantikan.
- Pelengkap Simulasi Perkembangan Anak
Peran ayah membentuk karakter anak yang terakhir adalah menjadi pelengkap simulasi perkembangan anak. Berkaitan dengan hal tersebut, ayah dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
- Meningkatkan akal
Ayah dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional dan kemampuan memecahkan masalah anak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan aktif terlibat mengurus anak di sepanjang tahun pertama kehidupan mereka.
- Meningkatkan keyakinan
Keyakinan ini dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman pada anak bahwa mereka dicintai. Memiliki ayah yang suportif membuat anak memiliki harga diri yang tinggi, lebih bahagia, dan percaya diri.
- Berikan perhatian
Memberikan banyak perhatian dengan langsung terlibat dalam mengurus anak, membuat ia mampu mengontrol perilaku serta memiliki tingkat kemampuan bersosialisasi yang lebih tinggi. Anak juga memiliki empati yang tinggi dan murah hati.
- Memberikan Perspektif yang Berbeda
Anak-anak tumbuh dan berkembang dengan banyak pertanyaan. Di sinilah ayah berperan untuk memberikan perspektif yang berbeda dari pemahaman anak. Perspektif tersebut yang akan dikembangkan dalam otaknya di kemudian hari.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Garis Turunan Kecerdasan Seorang Anak