Teras Merdeka – Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berlangsung hari ini, Minggu (20/10/2024) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Usai prosesi pembacaan sumpah jabatan dan penandatangan jabatan Presiden RI periode 2024-2029, Prabowo Subianto menyampaikan pidato pertamanya di hadapan MPR serta tamu undangan yang hadir.
Dalam pidatonya itu, Prabowo menyerukan bahwa dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia harus memilih jalan bebas aktif nonblok.
“Kita tidak mau ikut pakta-pakta militer manapun, kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara,” ungkapnya, menurut pantauan dari live streaming Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (20/10/2024)
“Sudah berkali-kali saya canangkan Indonesia akan menjalankan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik, we want to be a good neighbor. Kita ingin menganut filosofi kuno seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyinggung terkait masih banyaknya kebocoran penyelewengan korupsi yang terjadi di Indonesia.
“Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah, di semua tingkatan dengan pengusaha-pengusaha yang nakal pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik, jangan takut melihat realita ini,” ungkapnya.
Kemudian, ia juga menyatakan bahwa sebagai pemimpin politik, tidak boleh senang dan berpuas diri dengan melihat angka-angka statistik perekonomian negeri. Ia menyatakan, pemimpin politik harus melihat gambaran perekonomian dengan sepenuhnya.
“Jangan kita terlalu senang melihat angka-angkat statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira, terlalu cepat puas, padahal kita belum melihat gambaran sepenuhnya,” ungkapnya.
“Kita merasa bangga bahwa kita diterima di kalangan G20, kita merasa bangga bahwa kita disebut ekonomi ke-16 terbesar di dunia tapi apakah kita sungguh-sungguh paham dan melihat gambaran utuh dari keadaan kita?” kata Prabowo dalam pidatonya.
Di akhir pidatonya, Prabowo memohon doa restu untuk membangun Indonesia serta meneruskan estafet kepemimpinan dari pemerintahan sebelumnya.
“Saya mohon doa restu saudara-saudara, mari kita bangun Indonesia di atas landasan yang sudah dirintis oleh pendahulu-pendahulu kita. Hentikan dendam, hilangkan kebencian, bangun kerukunan, bangun gotong royong, itu kepribadian bangsa Indonesia, itu ajaran Bung Karno,” ungkapnya.
“Kami siap melanjutkan estafet kepemimpinan, kita siap bekerja keras menuju Indonesia emas menjadi bangsa yang kuat merdeka berdaulat adil dan makmur. Kita tidak mau mengganggu siapapun kita tidak mau mengganggu bangsa lain tapi kita juga tidak mengizinkan bangsa manapun mengganggu kita,” pungkasnya.
Baca Juga: Isi Pidato Pertama Prabowo Subianto Usai Dilantik Jadi Presiden ke-8 RI