Teras Merdeka – Setelah rusak dan dibiarkan cukup lama, jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Salam, tepatnya di Dusun Gunungsari, Gulon akhirnya dibangun ulang.
Sebelumnya, warga setempat banyak mengeluhkan kondisi jembatan yang rusak akibat sering diterjang lahar dingin. Pondasi tiang penyangga bagian tengah jembatan miring dan tergerus derasnya aliran Sungai Blongkeng.
Warga setempat berinisiatif untuk memberi empat bambu panjang sebagai penyangganya. Sementara bagian jalan, juga dipasang sasak bambu. Agar bisa dilewati pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor.
Camat Salam, Wiharyanto mengungkapkan, status jembatan itu merupakan jalan penghubung antardesa.
“Itu (jembatan) mengubungkan antara Desa Gulon, Salam dengan Desa Gunungpring, Muntilan. Bisa dikatakan, jadi jalur alternatif warga,” terangnya.
Adapun dana yang digunakan untuk melakukan pembangunan kembali, pemerintah desa setempat mendapatkan bantuan dari Kementerian PUPR dan direalisasikan di tahun ini.
Ketika jembatan tersebut rusak, warga harus memutar lebih jauh sekitar 2 kilometer untuk sampai di Salam atau Muntilan. Dengan adanya jembatan itu, harapannya dapat mempermudah akses warga dan dapat meminimalisasi kepadatan arus di jalan utama.
Baca Juga: Siap Amankan Ruang Siber, CSIRT Kabupaten Magelang Dilaunching
Wiharyanto mengatakan, jembata itu merupakan bagian dari pembangunan sabo dam Sungai Blongkeng. Karena Sungai Blongkeng dapat dialiri lahar dingin Gunung Merapi.
“Mungkin nanti ada semacan sabo dam. Targetnya selesai di tahun ini dengan anggaran sekitar 26 milyar. Kami berharap, dengan adanya pembangunan itu, dapat memfasilitasi warga sekitar,” katanya.
Warga Dusun Ngadisalam, Sunarimo menyebut, jembatan itu biasanya dilewati warga dari Ngadisalam menuju Gunungsari. Setiap pagi, banyak anak sekolah yang memilih untuk lewat jembatan itu untuk bersekolah di Kecamatan Ngluwar karena dinilai lebih dekat.
“Dulu cornya rusak. Warga tidak tahu, jadi ditambahi cor lagi. Tapi, pondasinya justru amblas dan dikasih sasak bambu,” lontarnya.
Sunarimo bersyukur, jembatan tersebut dibangun kembali oleh pemerintah. Hal itu praktis akan sangat membantu warga. Dia mengatakan, saat ini jembatan itu ditutup untuk umum sebab pembangunan jembatan mulai berjalan sejak 10 September 2024.
Warga pun diminta untuk mencari alternatif jalan lain apabila hendak menuju Gunungsari, ataupun sebaliknya.
“Pembangunan ini tentu akan sangat membantu warga. Kalau tidak lewat sini, nanti mutar jauh,” ungkapnya.