Teras Merdeka – Masih menjadi misteri hingga saat ini, terkait ramainya pemberitaan kepemilikan Presiden Pertama Ri, Ir. Soekarno terhadap 57 ton emas batangan di Bank Swiss, Sabtu (18/11/2023).
Menurut cerita yang beredar bebas di publik, seluruh emas tersebut dipinjam Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy pada 1963 untuk pembangunan Paman Sam. Akan tetapi jika menilik data-data sejarah, Bung Karno nampaknya tidak memiliki harta sebanyak itu.
Fakta sejarah memaparkan bahwa selama menjadi Presiden, Soekarno hidup kesulitan. Hal ini diungkap oleh Soekarno sendiri dalam wawancaranya kepada jurnalis AS, Cindy Adams.
Soekarno menyebut kalau gajinya selama jadi presiden hanya US$ 220. Dia pun tidak memiliki rumah dan tanah. Oleh karenanya, wajar apabila dia hidup dari istana ke istana yang dimiliki negara.
Bahkan, Soekarno juga menceritakan dalam wawancara tersebut, bahwa ia pernah dibelikan piyama oleh duta besar saat kunjungan ke luar negeri. Duta besar itu merasa kasihan karena Sukarno memakai baju tidur yang sudah robek.
“Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?” ungkap Sukarno kepada Cindy Adams dalam “Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1964).”
Masih mengutip wawancara dengan Cindy Adams, saking miskinnya, Soekarno bahkan pernah hampir diberikan gedung secara patungan oleh rakyat. Akan tetapi, ia menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.
Terkait cerita dalam wawancara tersebut, juga dibenarkan oleh Putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra.
Dalam kolom opini di Media Indonesia yang diterbitkan pada 26 September 2020, Guntur menyebut jika Soekarno, sejak sebelum sampai jadi presiden, kantongnya selalu tipis.
Ia juga menyebut tak heran kalau ayahnya kerap meminjam uang kepada sahabatnya sejak zaman pergerakan, salah satunya kepada Agoes Moesin Dasaad.
“Sebagai presiden, Bung Karno adalah presiden yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak punya tanah, tidak punya rumah, apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan orang selama ini,” ungkap Guntur.
Selaras, mengutip dari CNBC Indonesia (18/11/2023), Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah rumor tentang kepemilikan emas 57 ton oleh Soekarno itu.
Melalui tulisan “Kuasa dan Negara (1983),” Ong mematahkan cerita itu dan memberi fakta sejarah sesungguhnya.
Salah satunya terkait cerita Soekarno yang dirumorkan mewarisi kekayaan kerajaan Mataram Islam.
Menurut Ong, tidak mungkin ada seseorang mewarisi harta dari kerajaan kuno. Apalagi mewariskan batangan emas. Masalahnya, harta kerajaan kuno tidak sebesar yang dibayangkan.
Terlebih pada saat itu, Mataram Islam disebut masih punya utang kepada VOC.
Ong juga menyebut kalau kisah harta Soekarno sebenarnya bisa dipatahkan dengan argumen sederhana: jika punya emas, seharusnya Soekarno tidak melarat hingga akhir hayatnya.