Teras Merdeka – Peristiwa meresahkan dari wisatawan manacanegara (wisman) yang ada di Bali kembali terjadi. Setelah sebelumnya banyak turis asing yang ugal-ugalan di jalanan, kini giliran wisatawan dari Rusia yang justru mulai menginvasi Bali.
Banyak Wisman Rusia yang memiliki visa turis justru beralih untuk menggantungkan hidupnya di Bali. Mereka membangun usaha, bahkan hingga menggeser warga lokal dalam persaingan usaha, termasuk dalam hal menjadi pekerja teknis.
“Banyak yang berbisnis. Jadi visanya turis tapi aktivitasnya kerja, bisnis di sini sehingga meresahkan, turis Rusia ini membuat perilaku yang kurang menghargai budaya kita di Bali,” kata Pelaku usaha Pariwisata di Bali, Rai Suryawijaya, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (8/5/2023).
“Contohnya di jalan, naik motor nggak pakai helm, ugal-ugalan jadi membuat masalah, dan mengambil pekerjaan warga lokal, termasuk jadi guide, broker, konsultan, guru, praktik dokter ada berbisnis sewa sepeda motor,” imbuhnya.
Ia mengatakan bahwa kondisi tersebut kian masif setelah perang antara Rusia-Ukraina. Meski demikian, memang masih ada turis Rusia yang pergi ke Bali hanya untuk berlibur. Akan tetapi jumlahnya kalah dari turis yang ‘mencari hidup’.
“Bagi kami tentu betul ada yang berwisata, mereka emang tinggal di hotel. Tapi mereka yang ingin bisnis banyak sewa-sewakan vila, boarding house, guest house, home stay, itu yang terjadi sehingga di luar kontrol dari PHRI sendiri. Makanya kami kerjasama dengan stakeholder sampai tingkat desa,” jelas Rai.
Dikarenakan kemasifan turis Rusia yang datang ke Bali terjadi setelah perang Rusia-Ukraina, akibatnya turis yang datang pun memiliki karakteristik berbeda antara sebelum dan setelah perang.
Apabila sebelum perang, turis yang datang lebih didominasi oleh mereka yang ingin berlibur. Namun setelah terjadinya invasi, dari sisi hotel, spending dan daya beli turis pun kian menurun.
“Dulu Rusia-nya termasuk high tourism karena Charter flight. Kalau yang ini untuk menghindari masalah, jadi banyak yang bisnis, visa turis tapi aktivitas kerja bisnis,” sebut Rai Suryawijaya.
“Turis dari Rusia memang meningkat, kenapa? karena dia menghindari konflik di negaranya karena perang Rusia-Ukraina masih berkecamuk. Kedua menghindari wajib militer, ketiga mereka eksodus ke Asian country favorit seperti Thailand, Vietnam dan termasuk Bali,” pungkasnya.