Teras Jepara – Kabupaten Jepara, Jawa Tengah berhasil mencapai nilai investasi hingga Rp 9,5 Triliun di akhir 2022. Di mana jumlah tersebut didapat dari total Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jepara, Hery Yuliyanto mengatakan, laju investasi di Kabupaten Jepara terus mengalami tren yang positif dari tahun ke tahun.
“Tentu ini menjadi satu pencapaian yang baik. Artinya apa yang kita usahakan dan harapkan untuk pertumbuhan Jepara bisa mulai terealisasi,” jelasnya.
Diketahui, berdasarkan data dari BKPM RI Triwulan IV Tahun 2022 yang telah dirangkum oleh DPMPTSP Jepara, PMA Jepara pada tahun 2022, senilai Rp. 9.424.590.205.644 sedangkan PMDN di Kabupaten Jepara mencapai Rp. 160.736.900.000.
Adapun komoditas yang paling banyak menyumbang investasi di Kabupaten Jepara yaitu sektor Listrik, Gas dan Air yang mencapai lebih dari Rp 7,8 triliun. Kemudian ada Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki yang mencapai lebih dari Rp 1 triliun, serta investasi dari industri lainnya yang mencapai Rp 140 miliar.
Selanjutnya, untuk capaian investasi PMDN di kabupaten Jepara, sektor yang paling tinggi yaitu Industri lainnya yang mencapai Rp 62,5 miliar, lalu Industri Kayu yang mencapai lebih dari Rp 47 miliar serta Hotel dan Restoran dengan nilai Rp 23,5 miliar.
“Ini menjadi dorongan yang lebih untuk bisa terus berkembang dan memajukan nilai investasi di Kabupaten Jepara,” kata Hery.
Sementara untuk tahun 2023, target investasi di Kabupaten Jepara bisa tumbuh hingga Rp 1,2 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Sesuai arahan Bapak Pj Bupati, kita terus berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga iklim kondusifitas investasi di Jepara. Salah satunya dengan selalu memberikan pelayanan yang prima. Baik pendampingan kemajuan berusaha maupun pengawasannya,” jelasnya saat ditemui di Kantor DPMPTSP Jepara, Kamis (6/4/2023). [ADV-TM]