Teras Kedu – Pemerintah Kota Magelang mengupayakan penurunan angka pengangguran dengan mencetak wirausaha baru. Salah satunya melalui berbagai pelatihan keterampilan kepada warga. Hal ini dilakukan lantaran daerah tersebut tidak memiliki industri atau pabrik.
“Jadi bukan dari padat karya (Red: cara menurunkan pengangguran) tapi di luar itu,” ungkap Sekretaris Daerah Kota Magelang, Joko Budiyono, Kamis (23/2/2023).
Pada Rabu (22/2/2023), Kota Magelang menerima penghargaan terkait keberhasilannya menekan angka pengangguran secara signifikan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Penghargaan diserahkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari kepada Sekda Kota Magelang.
Diketahui, pada tahun 2022, Pemkot Magelang menggelontorkan anggaran hingga Rp 3,1 miliar untuk menggelar berbagai pelatihan keterampilan kerja, guna mencetak wirausaha baru.
Adapun tahun ini, Pemkot Magelang menganggarkan Rp 7 miliar untuk program padat karya. Dari jumlah tersebut, Rp 4,7 miliar digunakan untuk memberi pelatihan kepada masyarakat, seperti pelatihan barista dan potong rambut.
Budiyono mengungkapkan rasa syukurnya karena telah mendapat penghargaan lantaran angka penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) daerah setempat mencapai 2,02 persen.
Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja Kota Magelang selaku pengampu teknis dinilai peduli terhadap tugas pokok dan fungsi. Terutama berhasil dalam mengurangi pengangguran.
“Sehingga penghargaan dari pemerintah provinsi diberikan kepada jajaran Disnaker,” terangnya.
Di lain sisi, Pemkot Magelang terus berupaya merespons dan mendukung pelaksanaan program yang telah direncanakan. Khususnya terkait dengan anggaran, sehingga program dalam rangka mengurangi pengangguran terbuka dapat terealisasi.
Ia menuturkan, salah satu kunci mengatasi kemiskinan yaitu dengan menekan angka pengangguran.
“Ketika bisa diatasi dengan baik, kemiskinan perlahan bakal menurun. Meskipun, kemiskinan tidak bisa zero atau menyentuh angka nol persen,” tegasnya.
Kepala Disnaker Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari menyebutkan bahwa penurunan tertinggi pengangguran di Jawa Tengah untuk TPT yaitu 2,02 persen. Di mana diraih oleh Kota Surakarta dan Kota Magelang.
“Kami memberikan penghargaan, apresiasi atas pencapaian yang sangat signifikan kepada Kota Surakarta, kemudian hari ini di Kota Magelang,” paparnya.
Ia menjelaskan, pengentasan pengangguran di Kota Magelang di sektor informal karena cukup banyak wirausaha di kota ini yang mampu menyerap tenaga kerja. Meskipun tidak ada perusahaan atau pabrik.
“Kota Magelang memang sebetulnya tidak ada perusahaan yang padat karya atau perusahaan pabrik yang alas kaki, garmen, tekstil atau lainnya yang membutuhkan tenaga kerja sangat banyak. Kebetulan kan nggak ada,” paparnya.
Selain itu, dukungan anggaran dari pemerintah daerah di bidang pelatihan juga tinggi. Sehingga mampu menambah keterampilan warga dan menciptakan wirausaha seperti kuliner dan jasa.