Teras Merdeka – 16 karya budaya di wilayah Jawa Tengah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda. Sehingga, kini Jawa Tengah memiliki 119 warisan budaya tak benda yang telah diakui secara nasional.
“Tahun 2022 kami mengusulkan 16 warisan budaya tak benda ke tingkat nasional untuk diuji, dinilai, serta dikaji kelayakannya. Dari usulan tersebut, ternyata diakui semua menjadi karya budaya berpredikat nasional,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Eris Yunianto, Rabu (5/10).
Ke-16 karya tersebut di antaranya, Wayang Orang Ngesti Pandowo, Warak Ngendog, Telur Mimi Kendal, Barongan Kudus, Jenang Kudus, Tenun Troso Jepara, Tempe Kemul Wonosobo, Baritan Asemdoyong, Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus, dan Ngabeungkat Dawuan.
Selanjutnya, ada Batik Salem Brebes, Kirab Malam 1 Sura Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Teater Rakyat Menoreh Cilacap, Payung Juwiring, Putaran Miring Gerabah Melikan, dan Kitab Primbon Haji Syekh Imam Tabbri Sragen.
Eris menjelaskan, penetapan warisan budaya tak benda nasional dilakukan secara berjenjang. Mulai dari kabupaten/kota dengan didukung dokumen atau saksi budaya.
Selain itu, suatu karya budaya bisa ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional jika telah membudaya dalam masyarakat, minimal selama 50 tahun.
Ia menambahkan, penetapan suatu karya budaya sebagai warisan budaya nasional mesti diikuti dengan peningkatan upaya pelestariannya. Karena jika karya budaya tersebut tidak lestari, maka predikatnya sebagai warisan budaya tak benda nasional bisa dicabut oleh pemerintah.
Oleh karena itu, Eris meminta warga dan pemerintah daerah yang karya budayanya ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional, dapat melakukan upaya pelestarian.
Selain itu, karya-karya budaya yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional juga berpeluang untuk diusulkan sebagai warisan budaya tak benda dunia.
“Sangat memungkinkan budaya yang telah ditetapkan secara nasional diakui oleh UNESCO. Badan PBB yang mengurusi kebudayaan ini setiap dua tahun selalu menetapkan suatu budaya dari negara-negara dunia sebagai warisan budaya dunia,” pungkasnya.