Teras Merdeka – Berbeda dengan bayi yang lahir normal, bari yang lahir secara prematur perlu mendapat perhatian yang ekstra hari-hati. Salah satunya, terkait asupan untuk si bayi.
Ahli menyebut, saluran cerna yang belum berkembang optimal membuat bayi prematur rentan risiko mengalami alergi dan infeksi.
Kelahiran prematur memang membawa aneka konsekuensi terutama berkaitan dengan kesehatan. Sebagian orang tua bayi prematur menemukan buah hati mereka mengalami alergi susu sapi sehingga harus mencari alternatif susu sapi.
Ariani Dewi Widodo, dokter spesialis anak-konsulen gastroenterologi hepatologi RSIA Bunda Jakarta, menuturkan kasus alergi memang banyak dialami bayi prematur.
“Kenapa? Karena dinding usus ini belum sempurna sehingga protein besar susu sapi bisa lewat. Saat menembus dinding usus, ini memicu respons imun berlebihan. Reaksi imun berlebihan itu karena [sistem imun] belum matang,” jelas Ariani pada Rabu (20/11/2024), dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (22/11/2024).
Saat mengonsumsi susu sapi, biasanya reaksi alergi yang ditimbulkan berupa diare, muntah, ruam di kulit dan bayi terus rewel karena perut tidak nyaman.
Baca Juga: Peneliti Temukan Cara Baru Konsumsi Vitamin, Tidak Ditelan Tapi Dihirup dari Udara
Oleh karenanya, lanjut Ariani, bayi prematur dengan risiko alergi tinggi sebisa mungkin diberi ASI.
Selama menyusui, ibu dianjurkan untuk tidak mengonsumsi alergen, misal, jika bayi alergi susu sapi maka ibu tidak mengonsumsi susu sapi dan produk turunannya. Hal ini untuk mencegah protein susu sapi masuk lewat ASI.
“ASI ini tidak hanya nutrisinya lengkap tapi juga mengandung zat bioaktif yang membantu perkembangan gut barrier bayi prematur, antibodi, dan faktor pertumbuhan,” imbuhnya.