Teras Merdeka – Penyelenggaraan Word Wayang Way (WWW) di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah tahun ini dilangsungkan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di mana dalam penampilannya, melibatkan anak-anak generasi muda.
Acara yang diprakarsai oleh Ki Eko Sunyoto, selaku Ketua Panitia sekaligus pendiri Sanggar Kinara Kinnari Borobudur, sekaligus memberikan wadah agar anak muda bisa ikut berekspresi dan memiliki ruang belajar seni bersama-sama.
Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Wayang Sedunia dan Hari Wayang Nasional yang diperingati dan ditetapkan oleh UNESCO pada 7 November 2003 ini, bertujuan untuk mengenalkan wayang sebagai warisan budaya tak benda yang harus dilestarikan.
“Harapannya WWW ke-7 dapat menjadi jembatan untuk mewariskan tradisi wayang terhadap generasi berikutnya agar tak tergerus arus modernisasi,” jelas Eko, Kamis (7/11/2024).
Ia mengatakan, saat ini wayang adalah pertunjukan seni budaya yang dipentaskan untuk hiburan dengan mengangkat cerita tertentu yang menganduk ajaran budi luhur dala setiap karakter. Sehingga ajaran budi luhur ini kedepan akan lebih mudah terserap pada generasi muda melalui pertunjukan wayang.
“Miris kalau kita melihat pergaulan anak sekarang. Sudah banyak yang meninggalkan budi pekerti luhur. Seni budaya termasuk wayang ini yang menurut saya dapat mengembalikan jati diri bangsa budi pekerti luhur terutama untuk generasi mendatang,” terangnya.
Eko berharap, wayang akan selalu diminati oleh siapapun termasuk generasi muda.
WWW ke-7 ini dikemas dengan beberapa acara seperti mewarnai, penampilan dalang cilik dan pertunjukan wayang bocah yang diikuti 70 anak-anak dari usia 7 sampai 13 tahun.
Baca Juga: 5 Destinasi Super Prioritas Kementerian Pariwisata, Ada Candi Borobudur
Seorang peserta WWW ke-7, Runa mengaku sangat bangga dan senang bisa mengikuti kegiatan ini. Sebab, Runa merasa bisa langsung terlibat dalam pelestarian budaya khususnya wayang yang saat ini mulai terdengar asing di kalangan anak muda.
“Jadi lebih paham Bahasa Jawa yang baik dan benar termasuk artinya secara mendalam, jadi kami tidak asal pentas saja,” kata Runa.
Ia berharap, ke depan, Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur bisa terus berkembang dan memberikan berbagai ilmu khususnya terkait kesenian untuk masyarakat.