Teras Merdeka – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, sejumlah wilayah di Jawa Tengah akan memasuki awal musim penghujan lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya, tak terkecuali Kabupaten Jepara.
Menurut BMKG, awal musim hujan di Jepara akan berlangsung pada pertengahan November 2024 dan berada pada puncaknya pada Januari dan Februari 2025, dengan prakiraan curah hujan ketegori sangat tinggi, yakni lebih dari 500 mm/bulan.
Guna memitigasi adanya dampak bencana musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara mulai melakuan sosialisasi dan koordinasi dengan pemerintah desa (Pemdes) di wilayahnya. Koordinasi tersebut untuk mengkondisikan titik-titik rawan bencana hidrometeorologi.
“Mitigasi musim penghujan, sudah ada surat edaran untuk persiapan. Agar desa-desa juga mengkondisikan titik rawan bencana,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto melalui Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Nugroho Isman.
Nugroho mengatakan, pengkondisian titik rawan bencana tersebut meliputi pengecekan lokasi-lokasi yang mudah longsor serta penebangan dahan-dahan yang terlalu rimbun. Kemudian, juga mengevaluasi dan memastikan kondisi kebencanaan di daerah masing-masing serta menyebarkan informasi yang akurat kepada masyarakat.
“Di desa yang rawan bencana itu agar mempersiapkan mitigasinya, terutama untuk bencana yang paling rawan di desanya. Kemudian juga menyebarkan informasi aktual kepada masyarakat,” terangnya, saat ditemui di kantornya di Jepara, Senin (21/10/2024).