Teras Merdeka – Para peneliti melakukan observasi terkait menurunnya permukaan air di sungai terbesar di dunia, Sungai Amazon. Badan Geologi di Amazonas Brasil, SGB, telah memperingatkan bahwa semua sungai di lembag Amazon diperkirakan akan turun di bawah permukaan air sepanjang sejara.
Reuters melaporkan, pada beberapa tahun sebelumnya, perairan Pasifik tidak mendingin, ditambah kurangnya hujan tahun lalu, menciptakan situasi bencana di Amazon.

Selain itu Rendahnya permukaan air dapat menyulitkan pedagang yang mengekspor kedelai dan jagung dari Mato Grosso melalui jalur air.
Rendahnya air sungai membuat transportasi sulit, mengancam mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada memancing dan irigasi.

SGB juga memproyeksikan bahwa tanpa prakiraan hujan, permukaan air akan terus turun dan memperburuk krisis air.

Dalam foto yang diunggaj oleh Reuters menunjukkan, orang-orang melihat di dekat rumah-rumah terapung yang terdampar akibat kekeringan yang melanda Rio Negro, anak sungai kiri terbesar dari Sungai Amazon, di distrik Cacau Pirera di Iranduba, negara bagian Amazonas, Brasil, 2 September 2024.
Kemudian, nampak juga seorang warga yang berjalan di dekat rumah-rumah terapung yang kering akibat kekeringan di Rio Negro, anak sungai terbesar di kiri Amazon, di distrik Cacau Pirera, Iranduba, Amazonas Brasil