Teras Merdeka – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah memetakan wilayahnya yang berpotensi mengalami bencana keringan. Terhitung ada 13 kecamatan di Kabupaten Jepara yang menjadi perhatian khusus di musim kemarau tahun 2024 ini.
Ke-13 kecamatan tersebut di antaranya yaitu Kecamatan Donorojo, Keling, Kembang, Bangsri, Pakis Aji, Batealit, kedung, Pecangaan, Welahan, Mayong, Nalumsari, Karimunjawa, dan Kecamatan Jepara sendiri.
Berdasarkan peta rawan bencana kekeringan yang dibuat oleh BPBD Kabupaten Jepara, Kecamatan Keling dan Kecamatan Bangsri menjadi daerah yang paling luas terdampak bencana tersebut.
Di antaranya yakni dukuh Gelang, Kunir, Jlegong, Kelet, Tahunan, dan Watuaji untuk wilayah peta kekeringan di Kecamatan Keling. Sementara di Kecamatan Bangsri meliputi dukuh Srikandang, Kepuk, Tengguli, Papasan dan Banjaran.
“Peta data daerah rawan bencana kekeringan dan kelangkaan air bersih di Kabupaten Jepara tersebut disusun berdasarkan kejadian pada tahun 2023,” ungkap Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Jepara, Muh Ali Wibowo kepada Teras Merdeka.
Bowo, sapaan akrabnya, dalam hal ini mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sejumlah upaya dalam kegiatan mitigasi bencana kekeringan. Mulai dari pemetaan wilayah, monitoring di lapangan, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), serta pembentukan relawan untuk penanganan bencana kekeringan.
“Kami siapkan pula sarana dan prasarana. Ada tandon air kemudian mobil tangki itu sudah kita siapkan,” katanya.
Kemudian, ia juga memaparkan bahwa persiapan yang tidak kalah penting ialah terkait pendanaan. Pihaknya telah menyiapkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 30 juta untuk mengatasi bencana kekeringan di Kabupaten Jepara.
“Kalau pendanaan di APBD kami ada Rp 30 juta. Nanti kalau itu memang masih kurang, kami ada akses lagi untuk dana BTT (Biaya Tidak Terduga),” ungkapnya.