Teras Merdeka – Penemuan benda diduga mortir menggegerkan masyarakat di Dusun Nglawisan, Kelurahan Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Jawa Tengah. Tindakan evakuasi belum bisa dilakukan lantaran menunggu tim Gegana Brimob Polda Jateng.
Kapolsek Muntilan, AKP Abdul Muthohir mengatakan, pihaknya mendapat laporan mengenai temuan benda berupa besi tua yang diduga mortir sekitar pukul 10.30, Selasa (14/5/2024).
Ia mengungkapkan, rencana evakuasi dilaksanakan pada Rabu (15/5/2024), setelah proses administrasi selesai.
“Kita sudah berupaya agar bisa dievakuasi hari ini, tapi akhirnya ditunda besok (Rabu),” ucapnya, Selasa (14/5/2024).
Saat ditanya jenis mortirnya, dia belum bisa memastikan dan mengidentifikasi.
“Kualifikasinya ini adalah sebuah benda yang mirip mortir dan berbahaya. Sehingga patut kami jaga untuk pengamanan,” terangnya.
Muthohir menambahkan, selama menunggu evakuasi oleh tim Gegana, polisi bakal mengamankan lokasi. Pihaknya juga telah memasang garis polisi. Nantinya, dia akan memasang banner berisi imbauan agar warga setempat tidak mendekat ke lokasi.
Pemilik gudang rongsok Mekar Jaya, Ivan Setiawan menjelaskan, benda diduga mortir itu ditemukan oleh karyawannya sekitar pukul 10.00.
“Saat mau menaikkan barang ke atas truk, karyawan saya bernama pak Lilik menemukan benda yang diduga mortir,” katanya.
Ivan mengatakan, benda diduga mortir itu awalnya berada di dalam karung. Karena setiap karung harus disortir terlebih dahulu sebelum dikirim ke Jakarta, jadi karyawannya memeriksa isi karung itu.
“Begitu dibongkar, ternyata ada sebuah benda yang bentuknya mirip mortar,” katanya.
Dia menambahkan, mortir itu diperkirakan berukuran sekitar 15 sentimeter, sudah berkarat, dan tampak keropos.
“Bentuknya seperti mortir pada umumnya. Seperti pipa, ujungnya runcing, dan memiliki kaki. Perkiraan dari mana, saya kurang tahu,” ucapnya.
Ivan mengaku, baru pertama kali menemukan benda diduga mortir di antara tumpukan rongsok besi. Meski karyawannya tidak takut, namun dia khawatir jika berisiko dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Mending lapor saja dan aktivitas sementara berhenti dulu,” imbuhnya.