Teras Merdeka – Setelah masyarakat bisa bernagas lega dari pandemi Covid-19, kini subvarian Covid baru XBB.1.16 atau Arcturus datang dan kembali menjadi biang kerok kenaikan kasus Covid di sejumlah negara.
Para ahli menemukan bahwa subvarian Arcturus memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi.
Bahkan saat ini, sudah dilaporkan bahwa subvarian itu sudah masuk ke Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang memantau subvarian Arcturus yang telah terdeteksi di lebih dari 20 negara. Termasuk Amerika Serikat, India, dan Inggris.
Di mana mutasi varian baru ini dikaitkan dengan tingkat penularan dan tingkat infeksi yang lebih tinggi.
Akan tetapi laporan sejauh ini tidak menunjukkan peningkatan rawat inap, masuk ICU, atau bahkan kematian akibat Arcturus.
Adapun gejala Covid Arcturus dapat dirasakan pasien dengan sejumlah tanda. Salah satunya demam tinggi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, gejala COVID-19 yang paling umum yaitu:
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Kehilangan rasa atau bau
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare