• Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Teras Merdeka
No Result
View All Result

Fenomena Gerhana Matahari Hibrida di Penghujung Ramadhan, Apa Maknanya?

Teras Merdeka by Teras Merdeka
20/04/2023
Fenomena Gerhana Matahari Hibrida di Penghujung Ramadhan, Apa Maknanya?

Ilustrasi: Fenomena Gerhana Matahari Hibrida/Foto: Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter
Post Views: 253

Teras Merdeka – Sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami fenomena alam gerhana matahari hibrida hari ini, Kamis, (20/4/2023).

Fenomena gerhana matahari hibrida ini tidak terjadi setahun sekali, sehingga dinilai sebagai kejadian langka dan unik. Terlebih, peristiwa gerhana matahari ini bertepatan dengan diselengarakannya Sidang Isbat untuk menentukan tanggal pasti Lebaran Idul Fitri 2023.

Melansir Liputan6 yang mengutip tulisan Junior Researcher di Center For Integrative Science And Islamic Civilization (CISIC) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Najmuddin Saifullah, fenomena gerhana matahari hibrida bisa dilihat 10 tahun lalu di Amerika Selatan. Tepatnya pada 3 November 2013.

Najmuddin juga mencermati fenomena gerhana matahari yang terjadi pada penghujung Ramadhan tahun ini yang bertepatan dengan penentuan dimulainya dua bulan lainnya dalam kalender Islam, yakni Syawal dan Zulhijjah.

Ia menyebutkan, gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Posisi ini terjadi ketika bulan baru, yaitu saat matahari dan bulan mengalami konjungsi (ijtimak).

Sedangkan gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus, posisi ini terjadi saat bulan purnama.

“Berdasarkan konsep tersebut, maka bisa dipastikan bahwa gerhana matahari terjadi ketika bulan baru. Akan tetapi setiap bulan baru belum tentu terjadi gerhana. Begitu juga dengan gerhana bulan yang pasti terjadi ketika bulan purnama, tetapi setiap bulan purnama belum tentu terjadi gerhana,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pada umumnya, apabila hari ini terjadi gerhana matahari, maka besok sudah masuk bulan baru hijriah.

Meskipun begitu, ia juga memaparkan bahwa hal itu tetapi kembali lagi kepada waktu terjadinya gerhana. Jika gerhana terjadi di waktu antara pagi sampai siang, maka besok kemungkinan besar sudah bulan baru karena tinggi hilal sudah berada di atas ufuk.

Akan tetapi apabila gerhana matahari terjadi ketika sore, maka hilal kemungkinan masih di bawah ufuk dan besok belum masuk bulan baru.

Tinggi Hilal ketika Gerhana Matahari Hibrida

Menurut Najmuddin, tinggi hilal pada 29 Ramadhan 1444 H bertepatan dengan hari terjadinya gerhana matahari, 20 April 2023, di Banda Aceh adalah 2°21,39’. Tinggi hilal ini sudah cukup masuk kriteria hisab hakiki wujudul hilal. Sehingga besok (tanggal 21 April 2023) sudah masuk bulan Syawwal.

“Akan tetapi tinggi hilal tersebut belum memenuhi kriteria MABIMS yang mensyaratkan tinggi hilal 3° dan elongasi 6,4°. Oleh karena belum memenuhi kriteria MABIMS, maka besok belum masuk bulan baru dan Syawwal akan dimulai lusa (tanggal 22 April 2023). Perbedaan metode penentuan awal bulan di atas akan mengakibatkan Idul Fitri nanti tidak dilaksanakan secara serentak,” paparnya.

Apabila mengaitkan fenomena gerhana matahari hibrida yang terjadi pada 20 April 2023 dengan penentuan awal bulan, Najmuddin berpendapat, hisab hakiki wujudl hilal yang digunakan Muhammadiyah akan lebih diunggulkan.

“Karena keesokan hari setelah gerhana sudah masuk bulan baru. Sedangkan kriteris MABIMS yang dipakai pemerintah masih menunggu satu hari lagi untuk masuk bulan baru,” ungkapnya.

Penjelasan BRIN

Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan, gerhana matahari hibrida terjadi ketika ada dua wilayah mengalami gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin dalam satu fenomena gerhana.

Ketika puncak gerhana terjadi di suatu tempat tertentu, maka fenomena ini akan membuat Matahari terlihat menyerupai cincin, gelap di bagian tengah dan terang di bagian tepi. Sementara di tempat tertentu, Matahari seakan tertutupi oleh Bulan.

Diketahui, awal sebagian dari gerhana akan terjadi pada pukul 09.26.41 WIB dengan puncak gerhana di 10.48.46 WIB dan akhir sebagian 12.16.17. Di mana akan berlangsung dalam durasi 2 jam 50 menit dengan obskurasi 52,59 persen.

Kemudian, dalam prakiraan, Medan akan menjadi ibukota provinsi yang paling awal mengakhiri gerhana matahari sebagian dengan awal sebagian pada 10.13.09 WIB, puncak gerhana 10.50.18 WIB, akhir sebagian 11.28.54 WIB, dengan durasi 1 jam 15 menit.

Lalu di Jayapura, akan jadi ibukota provinsi yang paling akhir memulai, sekaligus mengakhiri Gerhana Matahari Sebagian.

Awal sebagian dari gerhana matahari 2023 di Jayapura berlangsung pada 12.29.42 WIT, puncak gerhana 14.04.57 WIT, akhir sebagian 15.30.54 WIT, dengan durasi 3 jam 1 menit.

Tags: 1 SyawalGerhana MatahariGerhanan Matahari HibridaPenentuan LebaranPenghujung RamadhanSidak IsbatWaktu GerhanaWujudul Hilal
Teras Merdeka

Teras Merdeka

Related Posts

HMI Jateng-DIY Pertanyakan Langkah Polda Jateng Tangkap Pembobol Situs Judol
Peristiwa

HMI Jateng-DIY Pertanyakan Langkah Polda Jateng Tangkap Pembobol Situs Judol

08/08/2025
Jembul Tulakan Warisan Spiritualitas Ratu Kalinyamat, Ribuan Warga Ramaikan Tradisi di Donorojo
Berita

Jembul Tulakan Warisan Spiritualitas Ratu Kalinyamat, Ribuan Warga Ramaikan Tradisi di Donorojo

15/07/2025
Guru RA Batang Dapat Pelatihan Berkisah, Dorong Pembelajaran Anak Lebih Menyenangkan
Berita

Guru RA Batang Dapat Pelatihan Berkisah, Dorong Pembelajaran Anak Lebih Menyenangkan

08/07/2025
11 Ribu Umat Buddha Ikuti Pujayatra dari Mendut ke Borobudur, Simbol Perjalanan Spiritual Ashada 2025
Berita

11 Ribu Umat Buddha Ikuti Pujayatra dari Mendut ke Borobudur, Simbol Perjalanan Spiritual Ashada 2025

08/07/2025
Next Post
Sejarah Ketupat dan Makna Filosofisnya

Sejarah Ketupat dan Makna Filosofisnya

TERBARU.

Lewat Tarian Baris Indonesia, Yayasan Temen Tinemu Temenanan Perkuat Semangat Kebangsaan

Lewat Tarian Baris Indonesia, Yayasan Temen Tinemu Temenanan Perkuat Semangat Kebangsaan

13/08/2025
Gandeng Petani Hutan, Koperasi Maju Mulyo Bersama Dukung Penuh Swasembada Jagung di Jateng

Gandeng Petani Hutan, Koperasi Maju Mulyo Bersama Dukung Penuh Swasembada Jagung di Jateng

13/08/2025
HMI Jateng-DIY Pertanyakan Langkah Polda Jateng Tangkap Pembobol Situs Judol

HMI Jateng-DIY Pertanyakan Langkah Polda Jateng Tangkap Pembobol Situs Judol

08/08/2025
Gelar Muharam Berbagi, HMI Korkom Walisongo Berbagi Mushaf Al-Qur’an Hingga Makanan

Gelar Muharam Berbagi, HMI Korkom Walisongo Berbagi Mushaf Al-Qur’an Hingga Makanan

23/07/2025
Butuh Kontinuitas, Pimwan DPRD Jateng Tegaskan Tupoksi Pemenuhan Kesejahteraan Anak Harus Dilakukan Serentak

8.523 Koperasi Merah Putih di Jateng Terbentuk, Heri Londo Dorong Pembinaan Berkelanjutan

15/07/2025

TERPOPULER.

Owner PT Kota Jati Furindo Yusak Yakin Mas Wiwit Mampu Bawa Jepara Jadi Mulus

Owner PT Kota Jati Furindo Yusak Yakin Mas Wiwit Mampu Bawa Jepara Jadi Mulus

11/10/2024
Terima Dukungan Rp 200 Juta dari BNPB, Kabupaten Jepara Siap Hadapi Siaga Darurat Kekeringan

Terima Dukungan Rp 200 Juta dari BNPB, Kabupaten Jepara Siap Hadapi Siaga Darurat Kekeringan

24/07/2024
Tren dan Tips Busana Lebaran 2023

Tren dan Tips Busana Lebaran 2023

02/04/2023
Pemkab Magelang Fasilitasi Perijinan SPP-PIRT untuk Puluhan UMKM

Pemkab Magelang Fasilitasi Perijinan SPP-PIRT untuk Puluhan UMKM

20/11/2024
Kisah Batu Hajar Aswad Jatuh dari Surga dan Hasil Penelitian Ilmuwan

Kisah Batu Hajar Aswad Jatuh dari Surga dan Hasil Penelitian Ilmuwan

05/10/2024
Teras Merdeka

Terasmerdeka.com adalah sebuah media online yang bertekad untuk hadir menyajikan konten media yang berkualitas dan transformatif serta memberikan pencerahan kepada pembaca dengan sajian analisa faktual, aktual, dan kritis.

Follow Us

  • Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

© 2023 Teras Merdeka All right reserved

No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Pantura
      • Solo Raya
      • Kedu
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Analisa
    • Kolom
    • Opini
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

© 2023 Teras Merdeka All right reserved