Teras Merdeka – Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva memberikan proyeksi terbaru mengenai pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2023. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan berada pada kisaran di bawah 3 persen, Sabtu (8/4/2023).
“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia kurang dari 3 persen di tahun ini,” ungkap Georgieva yang disampaikan melalui akun Instagramnya @kristalina.georgieva.
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan alasan pertumbuhan ekonomi dunia akan di bawah 3 persen.
Ia menerangkan, 90 persen aktivitas ekonomi di negara maju seperti Amerika Serikat dan kawasan Eropa akan mengalami pertumbuhan melambat. Di mana suku bunga yang tinggi mengurangi tingkat konsumsi masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang melejit, Georgieva mengatakan, justru akan terjadi di negara berkembang. Seperti Asia, khususnya di India dan China.
“Tahun ini India dan China akan memberikan setengah dari pertumbuhan global pada 2023,” paparnya.
Meskipun begitu, Georgieva mengklaim, sebagai ‘dokter’ ekonomi dunia, IMF terus melakukan koordinasi antar negara. Baik dari sisi kebijakan moneter maupun fiskal. Hal ini agar tidak terjadi hal-hal yang buruk dalam perekonomian dunia.
Hanya saja, segala upaya yang dilakukan IMF itu masih terus digentayangi dengan ketidakpastian global. Terutama yang berasal dari ketegangan antara Rusia dan Ukraina serta berbagai persoalan ekonomi dunia lainnya.
“Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, inflasi yang masih tinggi, pemulihan yang kuat tetap sulit dipahami,” jelasnya.
Adanya proyeksi pertumbuhan ekonomi dari IMF di bawah 3 persen untuk tahun ini, turut menandai adanya perkiraan pertumbuhan ekonomi terendah sejak tahun 1990. Saat itu, pertumbuhan ekonomi rata-rata berada pada angka 3,8 persen.