Teras Merdeka – Dinas Pertanian dan Pangan (Distan Pangan) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menyalurkan sejumlah alat mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok-kelompok tani sebagai bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan. Bantuan tersebut bersumber dari Kementerian Pertanian (Kementan), APBN, serta APBD provinsi maupun daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan, menjelaskan bahwa total alsintan yang dialokasikan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Magelang mencapai 123 unit, dan seluruhnya disalurkan kepada petani melalui kelompok tani.
“Yang pertama bahwa alokasi bantuan yang bersumber dari Kementerian Pertanian dan APBN dan dari APBD, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten Magelang,” kata Romza di kantornya, Selasa (9/12/2025).
Ia merinci, traktor roda dua sebanyak 37 unit berasal dari APBN, sedangkan 12 unit traktor roda tiga serta 44 unit kultivator berasal dari APBD. Selain itu, terdapat 15 unit pompa air dari Kementerian dan 12 unit dari APBD.
“Total alsintan yang dialokasikan untuk tahun 2025 yang telah kita salurkan kepada petani sebanyak 123 unit. Semua alat mesin pertanian tersebut disalurkan melalui kelompok tani,” jelas Romza.
Meski demikian, beberapa alsintan masih belum dibagikan karena kelompok tani menetapkan proses kelengkapan administrasi.
Alsintan yang masih menunggu penyaluran meliputi tiga unit rotavator untuk wilayah Kecamatan Secang, Kecamatan Muntilan, dan Borobudur. Untuk alokasi kegiatan padi, khususnya kawasan upland, tersedia traktor roda dua sebanyak 37 unit, hand sprayer 315 unit, dan pompa air lima unit. Selanjutnya, ada satu unit traktor roda empat dan tiga unit re-struct planter, yang berfungsi membantu petani dalam proses tanam padi.
Bantuan alsintan ini sejalan dengan program Astacita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Saptacita Bupati Magelang Grengseng Pamudji, yang menekankan bahwa pangan harus tersedia cukup dan berlebih.
Romza menyampaikan bahwa curah hujan pada 2025 relatif tinggi, sehingga ketersediaan air di sentra pertanian sangat terjamin.
“Maka keberadaan alat-alat mesin pertanian modern sangat diperlukan bagi para petani dalam rangka proses olah-olahan dan tanam,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa modernisasi alat pertanian juga menjadi solusi terhadap berkurangnya sumber daya manusia di sektor pertanian.
“Ini dengan adanya bantuan alokasi alat mesin pertanian ini kami harapkan nanti memberikan jawaban dan solusi berkaitan masalah SDM manusia itu sehingga untuk olah,” tegasnya.
Salah satu penerima bantuan, Somadi dari Kelompok Tani Gemahripah Desa Purwosari Kecamatan Secang, mengaku sangat senang karena mendapat dua alat pertanian modern berupa mesin pengupas biji kopi.
Baginya, kedatangannya ke kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang pada Selasa (9/12/2025) menjadi kejutan menyenangkan karena mesin pulper yang selama ini diimpikan akhirnya terwujud.
“Rasanya senang sekali dan bangga. Sebagai petani diperhatikan pihak atasan. Alat ini untuk memudahkan mengupas kopi, sehingga petani tidak harus ke sana kemari mencari alat ini,” ujar Somadi.















