Teras Merdeka – Ratusan pendidik jenjang Raudhatul Athfal (RA) di Kabupaten Batang mengikuti pelatihan berkisah untuk memperkuat metode pembelajaran bagi anak usia dini. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Aswaja Bawang pada Senin (7/7/2025) ini disambut antusias oleh para peserta, khususnya kepala RA dari berbagai kecamatan di Batang.
Ketua Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Batang, Nur Khanah, menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menyegarkan kembali keterampilan para guru dalam mendongeng. Menurutnya, bercerita adalah salah satu metode paling disukai anak-anak dan efektif dalam menyampaikan pesan pembelajaran.
“Alhamdulillah, respons 127 peserta sangat antusias. Dari yang sebelumnya belum tahu cara berkisah yang menarik, kini mereka memahami teknik-teknik baru yang lebih komunikatif dan menyenangkan,” ujarnya.
Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi IGRA dengan Yayasan Yatim Mandiri, yang memiliki program dakwah dan edukasi bagi anak-anak, terutama anak yatim dan dhuafa. Kepala Cabang Yatim Mandiri Pekalongan, Wahid Nurchoirudin, mengatakan bahwa pelatihan ini sejalan dengan misi mereka dalam meningkatkan kualitas pengajaran bagi anak-anak di daerah.
“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya menambah kompetensi guru, tetapi juga menjadikan mereka sosok yang dirindukan anak-anak, guru yang bisa menanamkan nilai dan ilmu dengan cara yang lembut dan menyenangkan,” tuturnya.
Melihat respons yang tinggi, IGRA Batang berencana mengintensifkan kegiatan serupa agar para guru RA semakin mahir dalam bercerita dan menyampaikan materi pelajaran dengan pendekatan kreatif.
Sementara itu, Wakil Bupati Batang, Suyono yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi penuh inisiatif ini. Ia menilai bahwa kemampuan bercerita merupakan keterampilan penting bagi pendidik anak usia dini, mengingat karakter anak yang lebih mudah menyerap pesan melalui kisah dan ilustrasi.
“Pelatihan seperti ini sangat strategis. Dengan guru yang mampu bercerita secara menarik, anak-anak akan lebih mudah memahami dan mengingat materi. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan mereka,” ungkapnya.
Pelatihan berkisah ini diharapkan tak hanya meningkatkan kapasitas guru, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang lebih hidup, imajinatif, dan bermakna bagi anak-anak di jenjang pendidikan paling dasar ini.